Laba Trans Power Marine Melesat 55,5%

NERACA

Jakarta – Performance kinerja PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) di 2018 cukup apik. Pasalnya, emiten pelayaran ini berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih 55,5% menjadi US$ 7,62 juta dibandingkan tahun sebelumnya US$ 4,9 juta. Sementara pendapatan perseroan juga tumbuh 16,3% menjadi US$ 43,87 juta, dibandingkan perolehan pendapatan di 2017 sebesar US$ 37,71 juta.

Perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin menyebutkan, beban pendapatan perseroan pada 2018 tercatat US$29,91 juta, meningkat 10,9% dari 2017 yakni US$26,95 juta. Adapun, laba kotor TPMA yang berhasil dicatatkan adalah US$13,95 juta, tumbuh 29,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni US$10,75 juta. Sementara itu, EBITDA pada 2018 tumbuh 52,53% menjadi US$8,13 juta dari sebelumnya pada 2017 US$5,33 juta.

Pada 2018, total aset TPMA tercatat US$111,47 juta, menyusut 3% dari 2017 yang tercatat US$115,02 juta. Selain itu, liabilitas perseroan juga tercatat mengalami penurunan 20% dari 2017 yaitu US$44,82 juta menjadi US35,84 juta pada 2018. Di sisi lain, total ekuitas TPMA pada 2018 senilai US$75,63 juta, meningkat 7,7% dari tahun sebelumnya US$70,19 juta.

Tahun ini, perseroan bakal menambah 4-6 set kapal tunda dan tongkang untuk mengantisipasi kapasitas permintaan angkutan yang terus tumbuh tiap tahunnya. Untuk kebutuhan kapal, TPMA memang mematok jenis kapal berkapasitas 300 feet dengan kondisi yang sudah siap beroperasi. Terkait penambahan kapal, kata Ruddy Sutiono, Direktur Keuangan TPMA, perseroan menargetkan pada pertengahan tahun ini semua kapal sudah bisa didatangkan dan siap beroperasi.

Soal pendanaan, lanjut Ruddy sepanjang tahun 2019 TPMA menganggarkan belanja modal atau capital expenditure sebesar US$ 10 juta-US$ 12 juta. "Dananya dari internal dan pinjaman bank, kebetulan untuk pendanaan kapal ini kami sudah mengantongi komitmen dari Bank Negara Indonesia (BNI) serta tengah menunggu proses komitmen dari Bank UOB, " tuturnya.

Ke depannya, jika terealisasi TPMA optimistis bisa mencapai pertumbuhan pendapatan 20%-25% dari total pendapatan sepanjang tahun 2018. Apalagi, permintaan angkutan batu bara tahun ini diprediksi mengalami pertumbuhan. Trans Power Marine memiliki mayoritas pelanggan adalah perusahaan pertambangan batubara. Keduanya yakni PT Borneo Indobara dan PT Jorong Barutama Greston. Masing-masing mencatatkan nilai transaksi sebesar US$ 4,53 juta dan US$ 3,78 juta. Pelanggan besar lain adalah PT Korintiga Hutani dengan nilai transaksi US$ 7,25 juta.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Indocement Tebar Dividen Tunai Rp308 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) menyepakati pembagian dividen sebesar Rp308 miliar, serta melakukan…

Panca Budi Idaman Tebar Dividen Rp300 Miliar

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham (RUPST) PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) menyepakati rencana pemecahan nilai nominal saham atau…

EXCL Apresiasi Tangkap Pencurian Data Center

PT XL Axiata Tbk (EXCL) atau XL Axiata mengapresiasi keberhasilan Polrestabes Makassar menangkap para terduga pelaku pencurian perangkat di data…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Indocement Tebar Dividen Tunai Rp308 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) menyepakati pembagian dividen sebesar Rp308 miliar, serta melakukan…

Panca Budi Idaman Tebar Dividen Rp300 Miliar

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham (RUPST) PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) menyepakati rencana pemecahan nilai nominal saham atau…

EXCL Apresiasi Tangkap Pencurian Data Center

PT XL Axiata Tbk (EXCL) atau XL Axiata mengapresiasi keberhasilan Polrestabes Makassar menangkap para terduga pelaku pencurian perangkat di data…