Pendapatan Kapuas Prima Tumbuh 73,12%

NERACA

Jakarta - Di tahun 2018, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) berhasil membukukan pendapatan Rp 754,55 miliar atau tumbuh 73,12%, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 435,86 miliar. Sementara laba tahun berjalan perseroan tercatat senilai Rp110,15 miliar. Pencapaian itu tumbuh 143,48% dari Rp45,24 miliar pada 2017. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Selain itu, perseroan juga mencatat beban pokok pendapatan yang dikeluarkan perseroan senilai Rp482,90 miliar. Nilai itu naik 66,54% dari Rp289,96 miliar pada 2017. Total laba kotor yang dibukukan perseron senilai Rp271,64 miliar pada 2018. Realisasi tersebut naik 86,20% dari Rp145,89 miliar pada 2017. Di sisi lain, posisi liabilitas perseroan naik 212,48% secara tahunan pada 2018. Total liabilitas naik dari Rp233,36 miliar pada 2017 menjadi Rp729,20 miliar pada 2018.

Sementara itu, total ekuitas tercatat senilai Rp588,13 miliar per akhir 2018. Jumlah tersebut naik 22,83% dari Rp478,81 miliar pada 2017. Adapun, total aset yang dimiliki senilai Rp1,34 triliun per akhir tahun lalu. Nilai itu tumbuh 84,98% dari Rp712,17 miliar pada akhir 2017. Tahun ini, emiten pertambangan batu bara ini mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar US$ 10 juta. Belanja modal tersebut utamanya akan digunakan untuk pengadaan alat berat.

Direktur Keuangan Kapuas Prima Hendra Susanto William pernah mengatakan, sejatinya perusahaan untuk dua tahun ke depan menyediakan capex sebesar US$ 50-US$ 60 juta. "Sekitar US$ 10 juta akan digunakan tahun ini untuk pengadaan alat berat seperti excavator, dump truck, dana alat bor. Sisanya masih belum bisa dijabarkan secara mendatail," kata Hendra.

Dijelaskannya, ZINC akan melakukan penambahan armada dump truck yang di mana sekitar 60%-nya digunakan untuk proses hauling dari tambang ke pelabuhan. Sedangkan sisanya penggunaan di dalam tambang untuk memindahkan bahan baku dari areal tambang ke pabrik. Kemudian di tahun ini, perseroan menargetkan produksi batu bara sebanyak 450 ribu ton ore atau naik 28,57% dari realisasi tahun lalu.

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…