Geliat Bisnis Kemasan Plastik - Yanaprima Masih Bukukan Rugi Rp 9,04 Miliar

NERACA

Jakarta – Kendatipun berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 412,83 miliar di 2018 atau tumbuh 36,43% dibandingkan tahun lalu Rp 302,59 miliar, namun PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) masih membukukan rugi Rp9,04 miliar atau lebih rendah dari kerugian tahun sebelumya sebesar Rp 14,50 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Emiten plastik ini mengungkapkan,  penjualan banyak dikontribusikan dari segmen kantong semen sebesar 35,39%, diikuti karung plastik sebesar 29,67%, roll sheet dan sandwich sheet sebesar 25,39%, dan lain-lain 9,54%. Kenaikan penjualan tertinggi dibukukan segmen roll sheet dan sandwich sheet sebesar 65,47% menjadi Rp104,83 miliar. Sementara itu, segmen kantong semen naik 22,76% menjadi Rp146,12 miliar dan karung plastik naik 21,69% menjadi Rp122,49 miliar. Adapun, segmen lain-lain naik 101,50% menjadi Rp39,39 miliar. 

Perseroan banyak meraih penjualan dari segmen lokal sebesar Rp395,67 miliar atau 95,84% terhadap total penjualan. Penjualan segmen lokal naik 42,30% secara tahunan. Sementara itu, penjualan ekspor tertekan 30,06% secara tahunan menjadi Rp17,16 miliar untuk kawasan Asia. Penjualan ekspor berkontribusi 4,16% terhadap total penjualan. 

Beban pokok penjualan naik 34,36% secara tahunan menjadi Rp382,77 miliar pada 2018. Begitu pula, beban penjualan naik 133,34% secara tahunan menjadi Rp13,05 miliar pada 2018. Adapun, beban umum dan administrasi sebesar Rp14,03 miliar dan beban keuangan sebesar Rp13,74 miliar. Perseroan memperoleh laba penjualan aset tetap Rp248,33 juta, selisih kurs Rp128,44 juta, pendapatan bunga Rp4,56 juta, dan lain lain Rp1,07 miliar. 

Dengan demikian, perseroan membukukan rugi sebelum manfaat pajak penghasilan sebesar Rp9,30 miliar. Tahun ini, perseroan menargetkan penjualan tumbuh antara 5% hingga 10%. Direktur PT Yanaprima Hastapersada, Irwan Susanto pernah bilang, target tersebut ditentukan dengan sokongan dari ekspor dan domestik. Namun untuk pasar domestik, perseroan memprediksi hingga kuartal kedua akan lesu.

Menurutnya, kelesuan penjualan akan berlangsung hingga kuartal kedua tahun ini. Namun setelah itu, yakni pada  kuartal kedua kemungkinan pasar akan kembali bergairah. Mengenai pasar ekspor YPAS bekerjasama dengan klien di Thailand.”Kami ada ekspor dengan pihak langganan kita di Thailand. Sudah ada kontrak baru yang nantinya akan ditandatangani kontrak untuk long term kontrak juga," ungkapnya.

Diharapkan dengan adanya pembeli ekspor maupun domestik akan membantu target pertumbuhan dari perusahaan. Sebagai informasi, guna memenuhi target penjualan, perseroan membidik perusahaan-perusahaan beras, semen, pupuk, dan tepung terigu. Disebutkan, klien utama di industri semen seperti Semen Tonasa, Semen Padang, Semen Baturajadan juga Semen Conch. Seiring dengan perkembangan jalur distribusi semen diharapkan akan meningkatkan permintaan pasar. Hanya saja saat ini pasar kemasan masih oversupply sehingga harga jual tertekan. Oleh karena itu, YPAS juga mencoba penetrasi ke pasar ekspor.

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…