Hari Penyakit Langka Sedunia - Prodia Gelar Cek Genetik CMA Bagi Komunitas IRD

NERACA

Jakarta – Sebagai bagian dari bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada dunia kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) memberikan pemeriksaan genetik Chromosomal Microarray Analysis (CMA) bagi komunitas Indonesia Rare Disorders (IRD).

Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (14/3) mengatakan, pemberian pemeriksaan genetik ini merupakan wujud kepedulian Prodia terhadap komunitas penyandang kelainan genetik. “Kami berharap pemeriksaan CMA ini dapat bermanfaat bagi penyandang penyakit langka dan kelainan genetik. Prodia berkomitmen untuk terus mengembangkan pemeriksaan esoterik dan genomik yang bermanfaat untuk mendukung layanan P4 medicine yang terdiri dari prediktif, preventif, personal dan partisipatif,”jelasnya.

Disampaikannya, pemeriksaan genetik Chromosomal Microarray Analysis (CMA) merupakan metode yang digunakan untuk melihat perubahan struktur dan jumlah kromosom yang ada di dalam tubuh karena CMA dapat mengidentifikasi perubahan genetik yang berukuran besar maupun kecil yang terjadi pada penambahan dan pengurangan salinan (copy number variant atau CNV).

Perubahan yang kecil pada CNV juga dapat menimbulkan perkembangan yang abnormal. Pemeriksaan CMA ini dapat mendeteksi pola pewarisan kromosom abnormal atau uniparental disomy (UPD), kesamaan genetik atau absence of heterozygosity (AOH), serta kelainan genetik seperti digeorge syndrome, autisme spectrum disorder, dan kelainan genetik lainnya. Selain itu, Prodia bersama IRD juga menyelenggarakan talkshow bertema Bridging Health & Social Care dengan menghadirkan dokter konselor genetik dr. Widya Eka Nugraha Msi. Med, psikolog keluarga Rahma Paramita M.Psi, serta orang tua penyandang penyakit langka Tri Amarnita.

Talkshow ini membahas mengenai serba serbi penyakit langka dan kelainan genetik, bentuk dukungan psikologis keluarga kepada penyandang penyakit langka atau kelainan genetik, serta pentingnya pemeriksaan laboratorium yang berbasis genetik merupakan elemen penting dalam mendeteksi kelainan genetik.

Ketua IRD Yola Tsagia mengapresiasi bantuan pemeriksaan genetik CMA Prodia, “Kami berterima kasih kepada Prodia yang telah menyediakan pemeriksaan genetik CMA bagi para penyandang penyakit langka. Melalui acara ini, kami berharap masyarakat semakin memahami apa itu penyakit langka dan hal-hal yang harus dilakukan oleh keluarga penyandang penyakit langka,” tutur Yola.

Beberapa waktu lalu, Prodia juga telah meluncurkan Pemeriksaan Cancer Risk (CArisk) yang merupakan pemeriksaan genomik yang digunakan untuk menganalisis lebih dari 64 gen dan 65 varian terkait dengan risiko 9 jenis kanker yaitu kanker payudara, usus besar atau kolorektal, serviks, hati, pankreas, paru, lambung, tiroid dan uterus. Adapun pemeriksaan genomik risk lainnya yang akan dikembangkan, dapat digunakan untuk memprediksi risiko penyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes, dan autoimun berdasarkan genetiknya.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…