Terkait Bursa Presiden Bank Dunia - Makin Banyak Saingan Sri Mulyani

NERACA

Jakarta---Kompetisi  memperebutkan posisi Presiden Bank Dunia makin sengit. Bahkan banyak kekuatan adu lobi ke Presiden Barrack Obama, termasuk  Ekonom asal Amerika Serikat (AS) Jeffrey Sachs. Bahkan para pemangku kebijakan AS mendesak Presiden Barrack Obama  memberikan dukungan buat  Sachs sebagai wakil dari AS.  "Sudah dikonfirmasi nama saya masuk dalam nominasi oleh salah satu pemerintah yang mendukung saya dalam pemilihan ini," kata Sachs kepada AFP

Sach, Pria berumur 57 tahun yang saat ini juga menjabat sebagai direktur di Earth Institute di Columbia University dan penasihat khusus Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) Ban Ki-moon dalam proyek Millennium Development Goals telah banyak berkiprah dalam banyak waktu untuk melawan kelaparan dan kemiskinan di seluruh dunia. Sehingga, banyak negara yang bisa mendukung dirinya, mulai dari Bhutan, Timor Timur, Haiti, Yordania, Kenya, Malaysia dan Namibia.  "Saya ini praktisi ekonom, akademisi dan penulis. Pekerjaan saya berhubungan dengan kemiskinan dan kelaparan, bukan laporan keuangan perusahaan atau pemerintah," tambahnya

Pihak Bank Dunia sendiri menolak untuk berkomentar atas hal ini. Pasalnya, mereka masih menunggu tenggat waktu pendaftaran kandidat untuk selanjutnya mengambil tiga calon saja untuk saling bersaing. Pada awal Maret lalu, Sachs pernah menyinggung bahwa ia tertarik untuk meneruskan posisi Presiden Bank Dunia setelah ditinggalkan Robert Zoellick, yang akan lengses Juni ini. "Tidak seperti presiden Bank Dunia lainnya, saya tidak berasal dari Wall Street atau anggota politik AS," ujarnya

Meski demikian, ia belum mendapat dukungan langsung dari pihak pemerintah AS. Ia pun sudah melayangkan surat kepada Obama, yang saat ini belum mengumumkan kandidat, untuk meminta dukungan.

Sebelumnya, Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani belakangan disebut-sebut bisa menjadi Presiden Bank Dunia. Sri Mulyani bisa bersaing dengan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton.   Yang jelas Sri Mulyani terus diunggulkan menjadi calon Presiden Bank Dunia menggantikan Robert Zoellick yang bakal mundur akhir Juni 2012. Sri Mulyani menguasai 81% suara polling.

Dalam situs www.worldbankpresident.org, dibuat sebuah polling soal siapa yang bakal menjadi Presiden Bank Dunia selanjutnya. Ada 9 calon dari negara berkembang yang masuk polling tersebut. Namun memang poling ini tak bisa dijadikan patokan. Apalagi sejak 1944, Presiden Bank Dunia selalu dimonopoli oleh Amerika Serikat. Namun saat ini calon dari negara berkembang bisa naik karena posisi ekonominya lebih baik.

Selain itu, nama Sachs muncul setelah ia meminta dukungan kepada negara-negara berkembang dunia. Jeffery sudah secara terang-terangan mengatakan mengincar posisi tertinggi Bank Dunia tersebut.

Sachs mengaku sudah berbicara kepada para pemimpin dunia dari negara berkembang untuk meminta dukungan seperti Kenya, Malaysia, dan Namibia. **cahyo

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…