NERACA
Jakarta – Tersandung masalah hukum yang menimpa direktur utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) terkait dugaan proyek fiktif di PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), rupanya tidak mempengaruhi rencana bisnis perseroan kedepan. Dimana tahun ini, perseroan terus berupaya menambah panjang konsesi ruas tol yang dimiliki.
Kata Mohamad Agus Setiawan, Corporate Secretary Jasa Marga, saat ini perseroan tengah mengupayakan menambah tambahan konsesi ruas baru pada 2019. Pihaknya memproyeksikan setidaknya tambahan empat jalan tol baru tahun ini. “Sedang mengupayakan mendapatkan konsesi baru, total sekitar 250 Kilometer,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Tahun ini, lanjutnya, perseroan menganggarkan belanja modal sekitar Rp27 triliun. Pihaknya menyebut JSMR masih memiliki standby loan yang cukup untuk mendanai kebutuhan pendanaan di induk usaha. Saat ini, total konsesi yang dimiliki perseroan itu sepanjang 1.527 kilometer pada 2018. Total ruas yang yang telah dioperasikan mencapai 1.000 Kkm tahun lalu.
Pada tahun lalu, lima ruas tol telah beroperasi dan merupakan bagian dari Trans Jawa. Dimana dengan beroperasinya tol baru tersebut, diyakini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perseroan. Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan mengoperasikan ruas tol baru sepanjang 244 km. Bila target itu tercapai, maka total panjang tol yang dikelola perseroan di seluruh Indonesia menjadi sekitar 600 km.”Kita 2019 ini target akan mengoperasikan 244 km ruas tol baru, sehingga total panjang tol yang kita kelola bisa mencapai kira-kira 600 km pada rentang 2018-2019," kata Direktur Pengembangan Jasa Marga, Adrian Priohutomo.
Adrian menyebutkan, salah satu ruas tol yang paling ditunggu untuk dapat segera beroperasi yakni Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Japek Elevated sepanjang 36,4 km. Begitu pula dengan proyek Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II sisi barat, sambungnya, yang wajib rampung pengerjaannya tahun ini. Adapun ruas tersebut akan menghubungkan Cinere-Serpong-Kunciran-Cengkareng dalam satu jalur tol.
Dia melanjutkan, di wilayah timur Pulau Jawa pun ada juga Tol Pandaan- Malang sepanjang 37,62 km yang siap dioperasikan. "Sesi 1-4 diharapkan selesai April (2019), Sesi 5 akhir tahun operasi penuh. Sehingga semua sesi di Tol Pandaan-Malang bisa dioperasikan lebih tahun ini," ucapnya.
Beberapa tol lain yang kini tengah dipersiapkan untuk dibuka yakni Gempol-Pandaan (1,6 km), Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi seksi Sri Rampah-Tebing Tinggi (9,2 km), Balikpapan-Samarinda (99,3 km), dan Manado-Bitung Seksi 1 A-1 B-2 A. Terkait pendanaan, Adrian menyatakan, Jasa Marga masih banyak bergantung pada pinjaman bank. Pasalnya, 70% pengembangan bisnis masih pakai dana perbankan.
Kata analis Ciptadana Sekuritas Asia, Fahressi Fahalmesta, geliatnya pembangunan ruas tol oleh Jasa Marga akan membawa dampak positif pada pundi-pundi perseroan. Oleh karena itu, dirinya memproyeksikan pendapatan JSMR akan mencapai Rp 10,94 triliun di akhir 2019 dan Rp 12,20 triliun di 2020 mendatang. Adapun laba bersih JSMR diramal akan mencapai Rp 2,04 triliun di akhir 2019 namun turun jadi Rp 2,02 triliun di 2020 akibat efek belum optimalnya keuntungan jalan tol baru emiten tersebut.
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
NERACA Jakarta - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…
NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…