Kemenperin Terus Pacu Industri Furnitur di JIFFINA 2019

NERACA

Yogyakarta - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka  terus memacu pengembangan dan perluasan akses pasar bagi industri kecil dan menengah (IKM) nasional, salah satunya adalah industri furnitur dan kerajinan lokal melalui fasilitasi keikutsertaan dalam pameran dalam negeri berskala Internasional, Jogja International Furniture & Craft Fair Indonesia  JIFFINA 2019.

“JIFFINA merupakan pameran ke-4 yang masuk kedalam lingkaran Pameran Furnitur di Asia, yang artinya pasar furniture Indonesia sangat menarik bagi para konsumen dunia, sehingga antusiasme buyer untuk mencari produsen furniture terbaik di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun,”jelas Dirjen IKMA, Gati Wibawaningsing saat membacakan sambutan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto di Yogya, Rabu (13/03).

Pameran Jogja International Craft and Furniture Fair (JIFFINA) yang digelar di Yudhistira Hall Jogja Expo Centre Yogyakarta pada tanggal 13 Maret s/d 16 Maret 2019, merupakan pameran furnitur terlengkap yang dikemas dengan berbagai penawaran menarik bagi para buyer termasuk company visit dan jogja tour. Pada tahun 2018,  pameran JIFFINA di kunjungi total 3.843 pengunjung dengan total buyers sebanyak 858 dari 40 negara. 

Selanjutnya di tahun 2019, Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian memfasilitasi booth seluas 430 m2, ”peserta tahun 2019 berasal dari koperasi binaan Kementerian Perindustrian yaitu 4 koperasi dengan total 18 IKM yang diantaranya adalah Koperasi Industri Mebel dan Kerajinan Asal Solo Raya (KIMKAS), Koperasi Industri Mebel dan Kerajinan Jepara (KIDJAR), Masyarakat Industri Mebel dan Kerajinan asal Mataram, Yogya (MAKAREMA) dan koperasi Industri Mebel dan Kerajinan Semarang (KOPIMESEM),”jelas Gati.

Dirjen IKMA menjelaskan, pameran JIFFINA tahun 2019 ini mengusung tema “The Innovation, Lifestyle for Sustainable Forest” yang mempunyai implikasi luar biasa ketika tema ini diterapkan oleh pelaku industri furnitur. “Setiap industri furniture sudah harus memiliki strategi bisnis dalam jangka panjang terutama terkait dengan sustainability bahan baku. Sehingga sebagai pelaku usaha, industry terutama IKM dituntut bijak dan kreatif dalam merancang design produk furniturenya," katanya.

Kementerian Perindustrian mencatat pada perkembangan neraca perdagangan industri pengolahan, tujuh sektor industri yang mengalami surplus pada bulan Januari tahun 2019 diantaranya adalah makanan sebesar 1,60 Miliar US$ diikuti oleh pakaian jadi sebesar 707,99 Juta US$, Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk Furnitur), dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya sebesar US$ 283,84 juta termasuk industri furnitur. 

Selanjutnya, kinerja sektor furnitur saat ini terus menunjukkan tren yang positif, pada tahun 2018 nilai ekspor  Furnitur diperkirakan menjadi US$ 1,690 Milyar, pertumbuhan neraca perdagangan industri furnitur mencatat surplus pada Januari 2019 sebesar US$ 113,36 juta. Adapun nilai ekspor Industri Furnitur pada bulan Januari 2019 naik sebesar 8.2 persen dibanding bulan Desember tahun 2018. Artinya Industri furniture ini sedang menggeliat bangun untuk membuktikan diri bahwa Industri ini bisa mendobrak angka pasar ekspor. 

Gati menegaskan kemajuan industri furnitur Indonesia bukan hanya usaha dari pemerintah semata, namun juga semua pihak dari hulu ke hilir, “IKM diharapkan tetap menjaga kualitas bahan baku dan produknya, selalu berinovasi, dan tidak kalah penting after sales service kepada para buyer agar mereka menjadi loyal customer,”ungkapnya.(iwan)

BERITA TERKAIT

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…