Indonesia Mitra Dagang Penting Rusia di ASEAN

NERACA

Jakarta – Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu mitra dagang Rusia terbesar dan paling menjanjikan di Asia Tenggara. "Perlu dicatat bahwa ekspor Indonesia ke Rusia secara signifikan melebihi volume pasokan Rusia ke Indonesia," ujar  Lyudmila Vorobieva saat menghadiri Dialog Bisnis Rusia dan Indonesia di Jakarta, disalin dari Antara.

Hal itu disebabkan kondisi nyaman yang diciptakan oleh pemerintah Rusia untuk bisnis Indonesia. "Saya percaya bahwa presentasi hari ini tentang 'Expocentre' akan bermanfaat bagi perusahaan Indonesia yang tertarik memasuki pasar Rusia," kata Dubes Lyudmila. 'Expocentre' adalah salah satu perusahaan pameran terbesar di Rusia. Perusahaan ini menyelenggarakan lebih dari 100 pameran setiap tahun.

Dubes Lyudmila mengatakan partisipasi dalam pameran internasional adalah cara efektif untuk mempromosikan produk-produk barang maupun jasa ke pasar baru. "Pameran tersebut juga dapat meningkatkan merek dari sebuah produk secara lebih luas," kata Dubes Lyudmila.

Ia optimistis pertemuan antara delegasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rusia yang dipimpin Sergey Katyrin dengan para pelaku ekonomi Indonesia lewat penyelenggaraan Dialog Bisnis Rusia- Indonesia dapat memberikan dorongan baru bagi kerja sama kedua negara.

"Kami mempertimbangkan untuk membawa kerja sama bilateral ke tingkat kemitraan strategis. Kami mengundang pengusaha Indonesia untuk melihat barang dan jasa dari perusahaan Rusia yang berpatisipasi dalam dialog bisnis itu," kata Dubes Lyudmila.

Ia mengatakan hubungan antara Rusia dan Indonesia didasarkan pada kemitraan, tradisi persahabatan yang kuat, dan memiliki sejarah yang kaya. "Pada 2020, kita akan merayakan ulang tahun ke-70 pembentukan hubungan diplomatik antara Rusia dan Indonesia. Kami memiliki dialog politik yang baik," kata dia.

Hal itu dibuktikan dengan pembicaraan puncak. Misalnya, pertemuan terakhir Presiden Putin dengan Presiden Joko Widodo di sela-sela KTT ASEAN di Singapura pada November 2018. Kemudian pertemuan intensif antara parlemen kedua negara pada Februari 2019. 

Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow menargetkan 140 ribu pengunjung Festival Indonesia ke-4 yang diselenggarakan di Rusia pada 1-4 Agustus 2019. “Kalau Festival Indonesia tahun lalu dikunjungi 130 ribu orang, tahun ini kami menargetkan 140 ribu pengunjung,” kata Duta Besar RI untuk Rusia Mohamad Wahid Supriyadi kepada sejumlah pewarta di Jakarta, disalin dari Antara.

Festival tersebut merupakan kegiatan promosi terpadu perdagangan, investasi, dan pariwisata Indonesia di Rusia. Rangkaian Festival Indonesia ke-4 di Rusia akan mencakup kegiatan forum bisnis, business matching, pertunjukan kebudayaan Indonesia, dan pameran produk Indonesia.

Pada 1 Agustus 2019 akan diadakan Forum Bisnis Indonesia-Rusia, lalu pada 2-4 Agustus akan digelar Festival Indonesia di Krasnaya Presnya Park, yakni salah satu taman terbesar dan terpopuler di kota Moskow. “Akan ada 100 stan yang memamerkan produknya, 70 diantaranya adalah stan UMKM,” tutur dia.

Menurut Dubes Wahid, produk-produk UMKM seperti pakaian, kerajinan tangan, tas, serta barang-barang hasil daur ulang, sangat diminati publik Rusia. Sejauh ini lebih dari 100 UMKM dari Tanah Air telah mendaftar untuk mengisi stan Festival Indonesia, tetapi KBRI Moskow akan mengutamakan UMKM yang memiliki kapasitas ekspor.

“Yang penting mereka bisa branding dan mencari pembeli di sana, makanya pada sesi business matching kami sediakan penerjemah untuk membantu memasarkan produk UMKM Indonesia,” tutur Dubes Wahid.

Dengan peningkatan target pengunjung, Dubes Wahid memperkirakan nilai transaksi pada Festival Indonesia tahun ini bisa mencapai 2,5 juta dolar AS, meningkat 200 ribu dolar AS dibandingkan tahun lalu.

Sementara di lain pihak, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Pretoria berupaya memperluas pasar bagi produk Indonesia di Afrika Selatan, salah satunya dengan mengumpulkan para importir produk Indonesia di negara tersebut.

 

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…