Februari, Volume Penjualan Arwana Tumbuh 13,4%

NERACA

Jakarta - Hingga Februari 2019, PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) membukukan  volume penjualan sebesar 10,6 juta meter persegi. Pertumbuhan volume penjualan didominasi oleh segmen produk Uno-Digi. Produk Digi Uno merupakan produk keramik yang menggunakan teknologi digital printing. Produk ini memiliki pasar menengah ke atas dan memberikan margin yang lebih besar. 

Kata Chief Financial Officer Arwana Citramulia, Rudy Sujanto, volume penjualan tumbuh 13,4% secara year on year hingga Februari 2019. Pertumbuhan ini didorong oleh strategi mixed product yang dilakukan perseroan, serta permintaan pasar yang meningkat. “Kontribusi penjualan Uno-Digi meningkat menjadi 60%, sedangkan reguler turun menjadi 9%. Adapun, kontribusi penjualan best buy stabil pada level 31%,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan mematok target pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi. Dimana perusahaan produsen keramik ini memasang target laba bersih sebesar Rp200,71 miliar, tumbuh 28,15% dibandingkan capaian tahun lalu. Perseroan juga membidik kenaikan marjin menjadi 9,4% dari semula 7,94% pada 2018. 

Dijelaskan Rudy, perseroan agresif mengejar pertumbuhan laba bersih sebesar 28,15% pada tahun ini, lebih besar dari rata-rata pertumbuhan sebesar 25% sejak 2015. Adapun volume penjualan ditargetkan mencapai 59,454 juta meter kubik atau bertumbuh 5,5% dari tahun lalu, yang sebesar 56,35 juta meter kubik. Raihan penjualan bersih dapat tumbuh 7,78% menjadi Rp2,12 triliun, dengan kenaikan harga jual rata-rata (Average Selling Price/ASP) dijaga di level 2%-3%. 

Selain itu, perseroan menargetkan dapat menekan Cost of Goods Sold (COGS) sebesar 0,68% menjadi Rp26.431 pada tahun ini, dari semula Rp26.611 pada 2018. COGS bisa lebih rendah seiring dengan konsumsi gas yang mendekati 1,65 kubik untuk 1 meter persegi keramik, dari level 1,71 kubik pada 2018. “Pertumbuhan ini akan didominasi oleh produk yang lebih bagus pada 2019. Kami mencanangkan COGS akan turun sekitar Rp26.400 seiring konsumsi gas yang turun mendekati 1,65 kubik, sehingga akan ada efisiensi lebih lanjut,"ungkapnya.

Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Andrey Wijaya dalam risetnya mengatakan, perseroan telah menggunakan seluruh kapasitas produksi. Kapasitas tahunan perseroan sebesar 57,2 juta meter persegi, atau 4,8 juta meter persegi per bulan. Berdasarkan penjelasan manajemen, perusahaan saat ini dapat memproduksi di atas kapasitas maksimumnya sekitar 5 juta meter persegi per bulan. 

Perseroan akan memiliki kapasitas tambahan pada Juni 2019, satu line produksi di pabrik Palembang sehingga menambah total kapasitas tahunan sebesar 8%. RHB Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham ARNA dengan target harga Rp590 per saham yang mencerminkan proyeksi PE 2019 21,5 kali dan proyeksi PE 2020 sebesar 18,5 kali. 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…