Danai Kebutuhan Belanja Modal - Merdeka Copper Gelari Private Placement

NERACA

Jakarta – Pertebal likuiditas untuk mendanai ekspansi bisnisnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berencana melakukan aksi penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement maksimum 10% saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Rencananya, Merdeka Copper Gold bakal mengeluarkan sebanyak-banyaknya 416,45 juta saham atau maksimum 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor dalam perseroan. Kemudian untuk memuluskan aksi korporasi tersebut, perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 11 Maret 2019 dengan agenda meminta persetujuan izin dari pemegang saham untuk private placement.

Perseroan mengungkapkan, private placement harus diselesaikan dalam waktu dua tahun sejak mendapatkan izin dari RUPSLB. Harga pelaksanaan penerbitan saham perseroan itu sekurang-kurangnya 90% dari rata-rata harga penutupan selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar reguler. Kemudian dana hasil pelaksanaan PMTHMETD akan digunakan untuk keperluan perseroan atau anak perusahaan untuk keperluan belanja modal dan kebutuhan modal kerja perseroan dan/atau anak perusahaan.

Dengan menggunakan asumsi harga penutupan saham Rp3.390, per 30 Januari 2019, dan kurs tengah Bank Indonesia pada periode yang sama Rp14.112 per dolar Amerika Serikat, akan terjadi peningkatan total aset dan ekuitas perseroan. Setelah pelaksanaan PMTHMETD, total aset dan ekuitas perseroan serta anak akan meningkat masing-masing sebesar 14,39% dan 24,37%.

Sebagai informasi, saat ini PT Merdeka Copper Gold Tbk terus melakukan eksplorasi dan pembangunan area tambang Oksida Tujuh Bukit dan Wetar. Pembangunan dan rencana ekspansi untuk wilayah proyek Oksida Tujuh Bukit meliputi pembuatan sirkuit pabrik persiapan bijih atau ore preparation plant, perluasan seluruh tempat pelindian tumpukan bahan tambang atau heap leach pad dari berkapasitas 36 juta ton menjadi 56 juta ton, serta debottlenecking atau pelebaran sumbatan aliran produksi pabrik.

MDKA menyebut, pekerjaan Oksida Tujuh Bukit telah rampung. Kapasitas produksi emas dan perak 4 juta ton per tahun akan meningkat menjadi maksimum 8 juta ton per tahun. Adapun modal yang dibutuhkan diperkirakan US$ 41 juta dan akan menghasilkan penambahan 37% emas dan 95% perak selama umur tambang, yaitu 9 tahun dan berakhir pada kuartal pertama 2025. Merdeka Copper pun memulai proyek tambang bawah tanah emas tembaga Porfiri Tujuh Bukit. PT Machamon Mining Services akan menangani proyek Porfiri Tujuh Bukit, terkait pembangunan terowongan eksplorasi hingga titik 493 meter (dari total 1.990 meter).

Terowongan tersebut diperkirakan akan selesai pada kuartal-III 2019, bergantung pada kondisi tanah. Pada tahap pertama rencanannya akan dilakukan pengeboran 50.000 meter. Perkiraan saat ini, hasil pengeboran ini mengandung perolehan kasar tembaga pada kisaran 89%-94%, perolehan emas pada kisaran 79%-85% dan perolehan molibdenum pada kisaran 66%-89%.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…