KPK Harap Finalis Puteri Indonesia Jadi Agen Suarakan Antikorupsi

KPK Harap Finalis Puteri Indonesia Jadi Agen Suarakan Antikorupsi

NERACA

Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengharapkan para finalis Puteri Indonesia 2019 bisa menjadi agen untuk menyuarakan antikorupsi.

"Kami berharap nanti bisa menjadi agen KPK. Saya yakin pasti nanti banyak pengikut mbak-mbak misalnya di twitter, instagram kan pasti punya. Tolong lah suarakan berani jujur karena kejujuran ini yang rasa-rasanya kita mengalami degradasi," kata Alexander.

Hal tersebut dikatakannya usai menerima kedatangan sejumlah pengurus, juri Yayasan Puteri Indonesia (YPI), dan 39 finalis Puteri Indonesia 2019 di gedung KPK, Jakarta, Rabu (6/3).

Sebagai contoh, kata dia, KPK pada 2015 lalu mengadakan survei kepada ibu-ibu di Yogyakarta."Kami tanyakan seberapa jauh ibu-ibu itu mengajarkan nilai-nilai kejujuran, nilai-nilai antikorupsi, hasilnya mengejutkan. Hanya 5 persen yang mengaku mengajarkan nilai-nilai kejujuran ke anak-anaknya," ungkap Alexander.

Lebih lanjut ia menyatakan bahwa kegiatan finalis Puteri Indonesia yang mendatangi KPK untuk mendapatkan pemahaman tentang pemberantasan korupsi itu sudah dimulai sejak masa kepimpinan Abraham Samad.

"Artinya, sudah empat kali. Ini menjadi kehormatan bagi KPK kedatangan calon-calon Puteri Indonesia. Tentunya ada harapan besar dari KPK pada mbak-mbak sekalian supaya juga bisa berkontribusi pada antikorupsi, itu harapan kami," ucap Alexander.

Ia memberikan contoh terkait adanya istilah harta, tahta, dan wanita."Nah di belakang gedung KPK itu ada tahanan, banyak pejabat penyelenggara negara jatuh karena ketiga hal itu. Pertama dia gila kekuasaan, tahta, mengorbankan banyak hartanya untuk meraih kekuasaan dan ketika sudah duduk pada kekuasaan dia haus harta dan ketika harta itu diperoleh dengan cara tak benar, salah satu pelariannya adalah wanita, banyak kejadian seperti itu," tutur dia.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima kedatangan sejumlah pengurus, juri Yayasan Puteri Indonesia (YPI), dan 39 finalis Puteri Indonesia 2019.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan kegiatan ini meneruskan tradisi YPI sebelumnya agar para finalis tersebut mendapatkan pemahaman tentang Pemberantasan korupsi."Sehingga diharapkan nilai-nilai antikorupsi dapat terinternalisasi dan masing-masing bisa menjadi bagian dari upaya pencegahan korupsi baik untuk diri sendiri ataupun lingkungan sekitar," ucap Febri.

Sebanyak 39 finalis yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia itu telah datang di gedung KPK, Jakarta sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka tampak mengenakan pakaian serba putih dan selempang yang bertuliskan nama provinsi masing-masing finalis Puteri Indonesia itu. Ant

 

BERITA TERKAIT

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…

BERITA LAINNYA DI

Indonesia Potensial dalam Pengembangan Ekonomi Digital

NERACA Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan…

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…