Pemerintah Pastikan Kesiapan Sistem LinkAja

 

 

NERACA

 

Jakarta – Layanan sarana pembayaran elektronik milik BUMN, LinkAja memastikan kesiapannya untuk beroperasi. Kepala Biro Umum dan Humas Kementerian BUMN Wahyu Wibowo mengatakan untuk kesiapan aturan sistem LinkAja sudah terdapat aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Kalau tidak siap tidak akan diluncurkan. Tapi apapun kalau ada kekurangan pasti akan disempurnakan,” kata Wahyu di Jakarta, Senin (4/3). 

Termasuk mengenai kesiapan sistem dalam tahap awal yaitu dengan pengisian ulang saldo di aplikasi LinkAja. Meskipun begitu, Wahyu memastikan pengguna LinkAja sudah bisa menggunakan layanannya untuk belanja. Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan pada dasarnya Himbara sudah menyiapkan semua tahapan. “Tahapannya ada electronic data capture (EDC) yang mesti diinjeksikan secara manual satu persatu. Itu proses yang masih berlangsung,” jelas Rohan. 

Rohan menambahkan, Mesin EDC tersebut dapat digunakan dengan menggunakan QR code linkAja. Saat ini menurut Rosan, masih terdapat mesin EDC yang haris ditangani satu persatu secara langsung di setiap merchant untuk diubah. Sebelumnya layanan TCASH milik Telkomsel sudah diubah lebih dahulu menjadi LinkAja sejak 22 Februari 2019. Saat ini aplikasi LinkAja sudah tersedia di Play Store untuk pengguna android dan Apps Store untuk IOS untuk pembayaran elektronik Bank Mandiri, BRI, dan BNI. 

Dengan begitu, Wahyu memastikan bagi masyarakat yang sebelumnya memanfaatkan layanan aplikasi pembayaran digital milik Himbara seperti E-Cash dari Bank Mandiri, TBank dari Bank BRI, dan Uniqu dari Bank BNI akan diubah dalam satu platform. “Secara bertahap akan dimigrasikan ke dalam layanan LinkAja,” tutur Wahyu. 

Sementara itu, berbagai merchant dalam LinkAja secara bertahap juga kan ditingkatkan. Beberapa diantaranya seperti pembayaran bahan bakar di SPBU milik Pertamina, pembelian tiket Kereta Api dan Damri, paket IndiHome dari Telkom, pulsa dari Telkomsel, produk asuransi milik Jiwasraya, produk farmasi Kimia Farma, dan lainnya.

Persaingan Uang Elektronik

Seperti dikutip CekAja, data Bank Indonesia per 22 Februari 2019 menyebutkan terdapat 36 penyelenggara uang elektronik yang memperoleh izin dari bank sentral baik yang dikeluarkan oleh swasta maupun perusahaan milik pemerintah. Dari ke-36 penyelenggara uang elektronik tersebut, setidaknya ada tiga pemain besar sistem pembayaran digital yang selama ini digunakan oleh masyarakat antara lain T-Cash keluaran PT Telekomunikasi Indonesia, Gopay keluaran PT Dompet Anak Bangsa, dan OVO yang diterbitkan PT Visionet Internasional grupnya Lippo.

Tampaknya, kehadiran LinkAja akan menghantui dua pemain besar yakni Gopay dan OVO yang selama ini memanjakan masyarakat sebagai alat transaksi. Layanan LinkAja sejauh ini menawarkan dua fasilitas basic service dengan saldo maksimal Rp2 juta dan full service dengan saldo maksimal Rp10 juta. 

Para pelanggan bisa menikmati berbagai layanan yang disediakan antara lain cash in, belanja online, bayar dan beli di ponsel, tap payment, kirim uang hingga cash out. Cara menggunakannya pun hampir sama dengan para pemain lainnya. Kamu cukup install, registrasi, isi saldo dan tinggal lakukan transaksi dengan mudah. Selain itu, juga bisa nikmati banyak promo yang ditawarkan.

Ketiga pemain dompet digital di atas mulai dari LinkAja, Gopay dan OVO tentu sudah menerawang jauh-jauh bagaimana skema bisnis dari sistem cashless ini akan menguntungkan di kemudian hari. Termasuk mengaktivasi QR Code sebagai salah satu sistem pembayaran transaksinya. Ketiga platform tersebut juga disebut-sebut sebagai aplikasi pembayaran digital terpopuler menurut hasil riset Fintech Report 2018 Daily Social. Riset tersebut menyebutkan fintech kategori uang elektronik paling populer yakni Gopay 79,39 persen, OVO 58,42 persen dan T-Cash yang saat menjelma LinkAja 55,52 persen.

 

 

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…