Wacana Kartu Sembako Murah Perlu Data Akurat

 

NERACA

 

Jakarta - Wacana janji kampanye Kartu Sembako Murah yang dilontarkan oleh calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo harus dilaksanakan berlandaskan data yang akurat agar bila jadi direalisasikan, pelaksanannya benar-benar tepat sasaran di masyarakat. "Kalo tidak (berlandaskan data akurat), nasibnya bisa sama dengan program kartu-kartu yang lain," kata Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah, seperti dikutip Antara, kemarin.

Menurut Said, pada saat ini kelemahan yang kerap ditemui dalam suatu program antara lain adalah desain program yang tidak diimbangi dengan pemikiran mendalam mengenai bagaimana menerapkannya secara nyata.

Untuk itu, ujar dia, tidak mengherankan bila banyak program yang desainnya keren tetapi setelah diupayakan penerapannya di lapangan ternyata tidak terjadi perubahan apa-apa. Mengenai wacana Kartu Sembako Murah, Said mengemukakan bahwa penggunaan medium kartu sebenarnya lebih kepada model implementasi kebijakannya dengan mengubah strategi dan model saja. "Jadi wacana ini harus ditempatkan sebagai strategi, bukan kebijakan baru atau terobosan baru," paparnya.

Ia berpendapat bahwa penggunaan kartu seperti itu bisa menjadi jawaban atas persoalan efektivitas kebijakan dan pelaksanaan subsidi pangan, asalkan dijamin akurasi proses pendataan data dasar yang digunakan serta kesiapan perangkat teknis dan SDM pada level masyarakatnya, serta kelembagaan pendukung yang bekerja dengan baik. Said mencontohkan, harus dipaparkan dengan jelas dan tepat apakah dalam implementasinya melibatkan seperti Bulog atau dinas terkait di pedesaan, serta bagaimana kerangka kerja terkait hal tersebut juga dibangun.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 01 Jokowi akan membagikan Kartu Sembako Murah untuk melengkapi sejumlah program bantuan sosial yang sudah diterapkan saat ini. "Program PKH, Program Keluarga Harapan dan ranstra (beras sejahtera) akan saya perkuat dengan Program Kartu Sembako Murah seperti ini. Nanti ada Kartu Sembako Murah seperti ini," kata Jokowi sambil mengangkat contoh kartu yang akan dibagikan di Sentul International Convention Center (SICC), di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2).

Jokowi menyampaikan hal itu dalam acara Konvensi Rakyat bertema "Optimis Indonesia Maju" yang dihadiri oleh ribuan pendukungnya. Pilpres 2019 diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.

 

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…