Minim Sentimen Positif, IHSG Terkoreksi 0,23%

NERACA

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu (27/2), ditutup melemah sebesar 15,27 poin atau 0,23% menjadi 6.525,68. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 3,14 poin atau 0,31% menjadi 1.021,78.

Kata analis Panin Sekuritas, William Hartanto, pelemahan IHSG karena faktor perdagangan biasa dan minim sentimen baik dari internal maupun eksternal.”Hanya perdagangan biasa, tidak ada sentimen apa-apa. Yang penting pelemahannya masih stabil, maksud saya tidak mengalami perubahan signifikan jadi masih wajar-wajar saja pelemahan hari ini," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham investor asing yang ditunjukkan dengan aksi beli bersih atau "net foreign buy" sebesar Rp260,9 miliar. Frekuensi perdagangan saham pada Rabu tercatat sebanyak 456.683 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,54 miliar lembar saham senilai Rp10,33 triliun. Sebanyak 178 saham naik, 235 saham menurun, dan 136 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa regional Asia antara lain indeks Nikkei ditutup menguat 107,12 poin (0,5%) ke 21.556,51, indeks Hang Seng melemah 14,62 poin (0,05%) ke 28.757,44, dan indeks Straits Times melemah 11,64 poin (0,36%) ke posisi 3.250,02. Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka melemah 8,91 poin atau 0,14% ke posisi 6.532,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,16 poin atau 0,21% menjadi 1.021,76.

Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah mengatakan, IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi seiring penantian terhadap perkembangan kesepakatan dagang Amerika Serikat dan China.”Kami melihat IHSG berpeluang untuk bergerak "mixed" hari ini yang didorong oleh pasar yang masih 'wait and see' menyikapi pembicaraan perdagangan AS-Cina," ujar Alfiansyah.

Senator-senator AS menandatangani surat untuk tak hanya memblokade produk Huawei dalam bidang teknologi informasi, namun juga teknologi lain yang dianggap mengancam keamanan nasional, seperti teknologi energi sinar matahari yang dipercaya dapat memberikan bahaya bagi sistem listrik AS. Sebelumnya, Huawei dituduh menjadi agen pemerintah Cina memata-matai AS. "Pasar khawatir bahwa usulan tersebut justru dalam mempersulit pembicaraan dagang AS-Cina yang sebelumnya menunjukkan kemajuan berarti," katanya.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…