Permintaan Pasar Meningkat - Antam Targetkan Penjualan Emas Tumbuh 14%

NERACA

Jakarta – Tahun ini, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam menargetkan penjualan emas sebesar 32.036 kilogram atau tumbuh 14% dibandingkan realisasi penjualan emas "unaudited" tahun 2018 sebesar 27.894 kilogram. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo, produksi emas tahun ini sebesar 2.036 kg (65.458 troy oz) dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung. Peningkatan penjualan ini seiring dengan ekspektasi peningkatan jangkauan pemasaran produk logam mulia Antam, baik di pasar domestik maupun ekspor. "Pada tahun 2019, kami menargetkan pertumbuhan kinerja operasional melalui peningkatan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama Antam yang berbasis pada nikel, emas dan bauksit," ujar Arie.

Dirinya mengatakan, Antam berfokus untuk menjaga level biaya tunai produksi tetap rendah, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk memberikan nilai yang positif bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Untuk feronikel, lanjut Arie, Antam menargetkan volume produksi di tahun 2019 sebesar 30.280 ton nikel dalam feronikel (TNi), meningkat 21% dibandingkan dengan realisasi produksi unaudited tahun 2018 sebesar 24.868 TNi.

Menurutnya, peningkatan target ini sejalan dengan strategi Antam untuk meningkatkan utilisasi operasi pabrik Feronikel Pomalaa, serta akan mulai beroperasinya pabrik Feronikel di Halmahera Timur pada semester kedua tahun 2019. Antam juga menargetkan penjualan feronikel sebesar 30.280 TNi atau meningkat 25% dibandingkan realisasi penjualan unaudited tahun 2018 sebesar 24.135 TNi.
Maka untuk mendukung peningkatan target produksi feronikel, Antam menargetkan total produksi bijih nikel tahun ini sebesar 10,50 juta wet metric ton (wmt), meningkat 12% dibandingkan capaian produksi bijih nikel unaudited tahun 2018 sebesar 9,32 juta wmt.

Peningkatan produksi bijih nikel tersebut akan digunakan sebagai bahan baku produksi feronikel Antam serta untuk mendukung penjualan bijih nikel. Sementara itu, total penjualan bijih nikel Antam tahun 2019 ditargetkan sebesar 8 juta wmt yang ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor, tumbuh 26% dibandingkan realisasi penjualan unaudited tahun 2018 sebesar 6,33 juta wmt.

Sementara untuk bijih bauksit, Antam menargetkan produksi di tahun 2019 sebesar 3,17 juta wmt, tumbuh 188% dibandingkan realisasi produksi unaudited tahun 2018 sebesar 1,10 juta wmt. Sedangkan untuk penjualan bijih bauksit tahun 2019 ditargetkan sebesar 3,22 juta wmt, naik sebesar 250% dibandingkan realisasi penjualan unaudited tahun 2018 sebesar 920 ribu wmt. Peningkatan produksi dan penjualan bijih bauksit seiring untuk pemenuhan permintaan pasar domestik maupun ekspor.

BERITA TERKAIT

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…