Bank Jateng Jadi Tuan Rumah Seminar Nasional BPD

 

 

NERACA

 

Solo - Bank Jateng menjadi tuan rumah kegiatan Seminar Nasional Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-Indonesia yang bertempat di The Sunan Hotel Solo, Jumat. Pada acara seminar nasional yang mengusung tema "Peran BPD seluruh Indonesia dalam mendukung Program Optimalisasi Penerimaan Daerah" itu, dihadiri ratusan peserta para Direksi BPD Se-Indonesia.

Pada kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sejumlah Bupati dan Wali Kota di Jawa Tengah, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Deputi Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan perwakilan dari Bank Indonesia.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Kresno Sediarsi mengatakan seminar nasional itu merupakan salah satu program yang sudah sama-sama dicanangkan, yaitu program Transformasi BPD. Kresno Sediarsi mengatakan kinerja BPD dapat dilihat dari kinerja keuangan maupun operasional yang terus membaik. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator yang berhasil dibukukan oleh BPD seluruh Indonesia.

Sesuai data Statistik Perbankan Indonesia September 2018 yang disiarkan OJK, per September 2018 aset BPD telah mencapai Rp651,49 triliun atau meningkat 3,88 persen dibandingkan posisi Desember 2017 yang Rp627,18 triliun atau menempati peringkat 5 dalam perbankan nasional setelah BRI, Mandiri, BCA dan BNI.

Kekuatan aset BPD seluruh Indonesia ini, kata dia, menunjukkan bahwa apabila BPD seluruh Indonesia bersinergi akan menjadi potensi kekuatan yang solid dalam kancah persaingan industri perbankan nasional serta dapat memberikan kontribusi yang lebih optimal bagi perekonomian nasional, khususnya di daerah.

Selain itu, kata dia, kinerja kredit BPD juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Pada September 2018, posisi kredit BPD mencapai Rp405,74 triliun atau meningkat 3,94 persen dibandingkan posisi Desember 2017 sebesar Rp390,37 triliun. Sementara, posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) BPD seluruh Indonesia pada September 2018 mencapai Rp505,27 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar 18,08 persen dibanding posisi Desember 2017 yang mencapai Rp428,05 triliun.

Direktur Utama BPD Jateng Supriyatno mengatakan pihaknya atas nama manajemen Bank Jateng, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan sebagai tuan tumah seminar tersebyt. "Kami berharap melalui seminar ini, akan makin memperkokoh peran BPD dalam mendukung optimalisasi pendapatan daerah di seluruh Indonesia," kata Supriyatno.

Menurut Supriyatno, sejalan dengan kebijakan pemerintah yaitu Gerakan Nasional Non Tunai, maka Bank Jateng bekerja sama dengan 36 Pemda se-Jawa Tengah telah melakukan digitalisasi atau elektronifikasi pengelolaan keuangan daerah, baik sisi penerimaan maupun sisi pengeluaran daerah. "Dari sisi penerimaan, Bank Jateng telah mengimplementasikan layanan cash management system (CMS) di 35 Pemda, e-Tax di 26 Kabupaten/Kota, Host to Host PBB di 13 Kabupaten/Kota, dan e-Retribusi di 12 Kabupaten/Kota," katanya.

Ditambahkan Kresno, tabungan SIMPEDA merupakan salah satu produk pemersatu BPD seluruh Indonesia. “Pada Penarikan Undian Tabungan Simpeda Nasional Periode 2 Th ke-29 Tahun 2019 di Solo kali ini, jumlah penabung sampai dengan akhir Desember 2018 berjumlah 7.653.175 penabung dengan jumlah saldo Simpeda sebesar Rp 57,78 triliun,” jelas Kresno Sediarsi.

Apabila dilihat dari penarikan undian Simpeda di Manado sampai dengan di Solo, dari sisi penabung terjadi kenaikan sebesar 6,82% atau naik sebanyak 488.841 penabung, sedangkan saldo Simpeda meningkat 16,05% atau naik sebesar Rp7,99 triliun. “Untuk BPD yang paling banyak menghimpun Tabungan Simpeda sejak lebih dari 10 tahun terakhir, yaitu Bank Jatim, sampai dengan posisi Desember 2018 telah menghimpun Simpeda sebanyak ±Rp13,11 triliun atau sebesar 22,69% dari Tabungan Simpeda Nasional,” Imbuhnya.

Dengan terus meningkatnya pertumbuhan Tabungan Simpeda, kedepannya Tabungan Simpeda diharapkan dapat menjadi pilihan masyarakat Indonesia dalam menabung. Kemudian ragam inovasi terkait Tabungan Simpeda merupakan bagian dari Transformasi BPD, yakni dalam rangka penguatan produk dan layanan BPD agar semakin bersaing dengan produk-produk bank lainnya.

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…