Sertifikasi Profesi Pasar Modal - TICMI Serahkan Penyelenggaraan Ke LSPPM

NERACA

Jakarta - Menyusul adanya aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan lisensi profesi diberikan oleh lembaga sertifikasi profesi (LSP) yang mendapatkan izin dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), tahun ini The Indonesia Capital Market Insitute (TICMI) sudah tidak akan lagi melakukan penyelenggaraaan sertifikasi profesi pasar modal. Pasalnya sudah ada institusi baru yang akan menaungi kegiatan ini yakni Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal (LSPPM).

Edward Lubis, Ketua Asosiasi Manajer Investasi Indonesia mengatakan, pendiri dari yayasan pasar modal Indonesia tersebut adalah pendukung asosiasi profesi pasar modal seperti Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Perkumpulan Profesi Pasar Modal Indonesia (PROPAMI) dan asosiasi penunjang pasar modal lainnya.

LSPPM merupakan Lembaga Sertifikasi Profesi yang mendapat lisensi langsung dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Nantinya tugas TICMI hanya melakukan edukasi dan pelatihan pasar modal, tidak lagi menyelenggarakan ujian sertifikasi.”Secara organisasi mereka (TICMI) tidak boleh menjadi penyelenggara ujian karena mereka bukan dari asosiasi. Agar organisasinya sah harus dibawah asosiasi. Oleh karena itu dibentuk yayasan ini. Nantinya tetap akan ada kerja sama dengan TICMI dari sisi infrastruktur,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, di awal Juli 2019, diharapkan penyelenggaraan ujian sudah dilakukan oleh LSPPM. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah meminta agar pertengahan tahun ini LSPPM sudang menaungi sertifikasi profesi pasar modal. Edward yang juga Direktur Utama PT Bahana TCW Investment ini menegaskan, pihaknya tengah mengejar target untuk bisa memberikan ujian perdana untuk profesi WMI dan WAPERD pada awal Juli 2019.

Saat ini lisensi masih diberikan oleh The Indonesian Capital Market Institute (TICMI), anak usaha Bursa Efek Indonesia, dan tetap akan berlaku hingga dua tahun periodenya habis. "Tapi yayasannya semua yang efek saham dan MI reksa dana di bawah asosiasi. LSP-nya satu tapi kompartemennya masing-masing karena kompetensinya kuat masing-masing," jelas dia.

Hingga kini, TICMI masih menyelenggarakan sertifikasi profesi pasar modal seperti Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE), WMI, dan Wakil Penjamin Emisi Efek (WPEE). Namun, berdasarkan Peraturan OJK (POJK) No.79/POJK.04/2017 disebutkan, sertifikasi profesi pasar modal diselenggarakan oleh LSP yang berlisensi BNSP.

Aturan yang akan berlaku efektif mulai 22 Desember 2019 ini akan membuat TICMI hanya akan  berkonsentrasi pada bidang referensi dan edukasi pasar modal.Adapun LSPPMI ini dibentuk oleh empat asosiasi yakni AMII, Perkumpulan Profesi Pasar Modal Indonesia (Propami), Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) dan Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia (PWMII).

Sementara Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI, Risa Effennita Rustam pernah bilang, TICMI memastikan tetap menyelenggarakan sertifikasi profesi pasar modal.”Sejak tanggal 22 Desember 2019, TICMI akan berkonsentrasi pada bidang referensi dan edukasi pasar modal. LSP yang akan menyelenggarakan sertifikasi pasar modal sedang dalam proses pembentukan," ujar Risa.

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…