GM Tunda Tutu Pabrik, Tetap Produksi Sedan Sampai 2020

Raksasa otomotif Amerika Serikat, General Motors Co mengumumkan telah memperpanjang masa produksi di pabrik Detroit Hamstrack hingga Januari 2020, berlawanan dengan rencana sebelumnya untuk menghentikan produksi pada Juni tahun ini. Pabrik Hamstrack akan terus memproduksi sedan Chevrolet Impala dan Cadillac CT6 hingga awal tahun depan, kata perusahaan itu.

Pembuat mobil nomor satu AS itu sedang memperbaiki sistem operasi, meliputi penutupan pabrik dan ribuan PHK, sebagai upaya meningkatkan keuntungan setelah penjualan mobil AS menurun.

"Kami sedang menyeimbangkan waktu produksi sambil melanjutkan ketersediaan fitur teknologi canggih Cadillac yang saat ini termasuk dalam CT6-V - Blackwing Twin-Turbo V-8 (mesin) dan Super Cruise (sistem bantuan pengemudi)," kata GM, dilansir Reuters, disalin dari Antara.

Pabrik tersebut telah menghentikan produksi sedan Buick LaCrosse dan mobil hibrida listrik Chevrolet Volt. Presiden United Auto Workers Union yang bermarkas di Detroit, Gary Jones, mengatakan keputusan GM untuk melanjutkan produksi di pabrik adalah melegakan para pekerja dan juga keluarga mereka. "Kami memuji GM untuk keputusan hari ini dan kami tegaskan kembali pentingnya proses perundingan bersama di saat seperti ini," kata Jones.

General Motors mengatakan bahwa peluncuran model baru untuk produk jajaran truk pickup bakal meningkatkan pendapatan perusahaan pada 2019. DIlansir Reuters, Sabtu (12/1), GM juga mengumumkan bahwa Cadillac akan menjadi merek kendaraan listrik utama yang membuat saham pembuat mobil nomor 1 di AS itu melonjak hingga lebih dari 8 persen.

GM mengatakan, meskipun terjadi penurunan penjualan mobil penumpang di AS, namun pasar utama diprediksi akan tetap tangguh pada 2019, dengan penjualan di atas 17 juta unit pada 2019.

Kendati demikian, perusahaan itu telah menghabiskan dua tahun terakhir untuk meninggalkan pasar yang kurang menguntungkan di Eropa, sebagian Afrika dan Asia. Pada November lalu, GM juga mengumumkan akan menutup beberapa pabrik di Amerika Utara yang mengancam 15.000 tenaga kerja.

"Karena tindakan yang telah kami ambil selama beberapa tahun, General Motors memasuki tahun 2019 lebih ramping, lebih gesit dan memiliki posisi untuk menang," kata Chief Executive Officer Mary Barra dalam presentasi kepada para investor di New York. "Kami telah menunjukkan berulang kali bahwa kami bersedia untuk membuat keputusan yang sulit dan strategis,” katanya.

BERITA TERKAIT

Suzuki Indonesia Resmikan Jimny 3-Door

NERACA Jakarta – Masih tingginya pasar SUV (sport utility vehicle) di Indonesia maka produsen otomotif terus melakukan inovasi dalam memperoduksi mobil…

Daihatsu Tutup Kuartal I 2024 Dengan Kenaikan Penjualan Bulanan 17,1%

NERACA Jakarta – Menutup Kuartal I 2024, Daihatsu kembali catatkan raihan penjualan positif sejalan dengan kenaikan pasar otomotif nasional. Secara…

Hino Ranger Solusi Optimal untuk Pengangkutan Efisien

NERACA Jakarta – Hino Ranger telah lama menjadi pilihan utama dalam industri pengangkutan berat, terkenal karena kinerja andal dan desain…

BERITA LAINNYA DI Otomotif

Suzuki Indonesia Resmikan Jimny 3-Door

NERACA Jakarta – Masih tingginya pasar SUV (sport utility vehicle) di Indonesia maka produsen otomotif terus melakukan inovasi dalam memperoduksi mobil…

Daihatsu Tutup Kuartal I 2024 Dengan Kenaikan Penjualan Bulanan 17,1%

NERACA Jakarta – Menutup Kuartal I 2024, Daihatsu kembali catatkan raihan penjualan positif sejalan dengan kenaikan pasar otomotif nasional. Secara…

Hino Ranger Solusi Optimal untuk Pengangkutan Efisien

NERACA Jakarta – Hino Ranger telah lama menjadi pilihan utama dalam industri pengangkutan berat, terkenal karena kinerja andal dan desain…