BPKD Kota Sukabumi Lakukan Ekstensifikasi dan Intensifikasi Pajak Daerah

Terus Genjot Peningkatan PAD di Sektor Pajak Daerah

NERACA

Sukabumi - Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kota Sukabumi terus melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya dari sektor pajak daerah. Seperti halnya dengan dikeluarnya program Pajak Online Kota Sukabumi (Pantas).

Program tersebut tentunya untuk memberikan kemudahan pelayanan serta tranparansi bagi wajib pajak ketika akan membayar pajaknya. Sehingga mereka bisa dilayani dengan baik tanpa harus adanya pertemuan antara penagih dan pembayar pajak.

"Kita akan genjot berbagi potensi pajak untuk meningkatkan PAD," ujar Kabid Pendataan dan Penetapan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kota Sukabumi Rakhman Gania Kusuma kepada Neraca, Jumat (22/2).

Rakhman mengatakan, ada 9 jenis pajak yang dikelolanya. Yakni, pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan, parkir dan terakhir pajak air tanah, PBB-P2 dan BPHTB."Alhamdulillah dari 9 wajib pajak tersebut, pada tahun 2018 semuanya melampui target yang sudah ditentukan," terang Rakhman.

Rakhman mengatakan, jika saat ini pihaknya terus melakukan peningkatan kerjasama dengan berbagai sektor, yaitu dengan Kantor Pajak Pratama (KPP) setempat. Hal itu berkaitan dengan pertukaran data dengan tujuan meningkatan pajak daerah dan pusat. Kemudian lanjut Rakhman, kerjasama juga dilakukan dengan PLN kaitanya pajak penerangan jalan, dan ESDM Provinsi Jawa Barat untuk pajak air bawah tanah.

Langkah itu merupakan bentuk ekstensifikasi pajak dan intensifikasi pajak daerah. Peran pemungutan pajak daerah sangat dominan bagi jalannya pembangunan daerah, karena pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dari masyarakat digunakan untuk kesejahteraan masyarakatnya, dengan demikian maka fungsi pajak sangatlah penting."Yang jelas untuk peningkatan pajak daerah, yang nantinya juga hasil pajak tersebut akan kembali ke masyarakat dalam bentuk pembangunan daerah," terangnya.

Selain bentuk kerjasama yang tengah dilakukan, pihaknya juga saat ini tengah melakukan pemasangan transaction Monitoring device di setiap wajib pajak. Hal itu juga merupakan salah satu bentuk untuk meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pajak, sekaligus untuk menghindari adanya tingkat kebocoran dalam segi pajak.

Nantinya sistem tersebut akan dipasang di mesin kasir yang terkoneksi dengan admin di BPKD Kota Sukabumi. BPKD sendiri menggandeng BJB lantaran bank ini merupakan kas daerah Pemkot Sukabumi.“Saat ini pemasangan alat tersebut tengah dilakukan secara bertahap ke wajib pajak," ujarnya.

Selain itu juga ungkap Rakhman, Pemkot Sukabumi sendiri merencanakan akan mendatangkan 3 event berskala nasional. Dengan event-event tersebut berharap bisa menarik minat wisatawan dan berdampak kepada tingkat hunian hotel, pengunjung restoran dan hiburan."Dengan adanya event tersebut, salah satu upaya Pemkot mendatangkan wisatawan masuk ke Kota Sukabumi, sehingga para pengusaha juga akan terkena imbasnya, yang nantinya juga berpengaruh terhadap peningkatan pajak," pungkasnya. Arya