NERACA
Jakarta – Perkuat modal dalam memacu pertumbuhan kreditnya sebesar 8%, PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) berencana menerbitkan obligasi dan Efek Beragun Aset (EBA) sebesar Rp3 triliun pada tahun ini. "Penerbitan obligasi senilai Rp1 triliun hingga Rp2 triliun,”kata Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin, Rachmat Kaimuddin di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, penerbitan obligasi dan EBA tersebut akan dilaksakan pada kuartal dua atau kuartal ke empat. Menurutnya, penerbitan obligasi dipilih karena perseroan membutuhkan pendanaan di pasar yang berjangka panjang. Kemudian untuk penerbitan EBA dengan target penggalangan dana Rp1 triliun, perseroan menjaminkan aset agunan berupa kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kredit konsumen.
Hanya saja, lanjutnya, keputusan aksi korporasi tersebut masih akan melihat kondisi pasar keuangan setelah gelaran pesta demokrasi pemeilihan presiden pada April mendatang. Di tempat yang sama, perseroan juga menyelenggarakan sekolah pasar modal (SPM) sebagai bagian dari program edukasi dan sosialisasi pasar modal kepada karyawan perseroan.
Kegiatan SPM digelar dengan masing-masing batch diikuti oleh 50 peserta. Selain karyawan Bank Bukopin, SPM juga diikuti oleh karyawan dari anak perusahaan perseroan, yaitu Bank Syariah Bukopin dan Bukopin Finance. Kata Rachmat Kaimuddin, pelaksanaan kelas SPM bagi karyawan Bank Bukopin merupakan bentuk dukungan perseroan terhadap peningkatan kompetensi karyawan dalam mengelola keuangan terutama investasi jangka menengah dan panjang.”Langkah ini juga merupakan bagian dari bentuk komitmen perseroan dalam meningkatkan partisipasi sebagai emiten untuk pengembangan investor di pasar modal Indonesia,” ujarnya.
Sejauh ini kelas SPM untuk karyawan Bank Bukopin telah dilaksanakan sebanyak 4 kali, terhitung sejak 7 November 2018, 14 November 2018, 14 Desember 2018, dan 22 Januari 2019 dengan total peserta 165 karyawan. Rachmat menjelaskan untuk kelas SPM Batch 5 yang digelar hari ini, Bank Bukopin juga mengikutsertakan karyawan Bank Syariah Bukopin dan Bukopin Finance sebagai salah satu wujud sinergi Bank Bukopin dengan anak perusahaan.”Kelas SPM bagi karyawan ini akan kami upayakan dilakukan secara berkelanjutan. Dengan demikian, nantinya akan semakin banyak karyawan kami yang aktif berinvestasi dalam bentuk saham,” jelasnya.
Setiap peserta SPM diwajibkan untuk lebih dulu melakukan registrasi guna mendapatkan Single Investor Identification (SID) dan membuka Rekening Dana Nasabah (RDN). Dengan demikian, pada saat mengikuti pelatihan, peserta sudah dapat langsung melakukan transaksi pembelian saham. Dalam menggelar kelas SPM tersebut, Bank Bukopin dan Bursa Efek Indonesia juga bekerja sama dengan PT Indopremier Sekuritas.
Untuk karyawan yang sudah pernah mengikuti SPM, untuk pertama kali diselenggarakan pula kelas lanjutan edukasi saham untuk karyawan Bank Bukopin melalui Forum Investor, di mana peserta dapat memperdalam ilmu analisis saham. Dalam Forum Investor Batch 1 tersebut, peserta akan mempelajari analisis teknikal dan fundamental saham.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…
NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…
NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…
NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…
NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…