NERACA
Jakarta--PT Jasa Marga Tbk memperkirakan, pengguna tol, khususnya ruas Jagorawi akan turun sekitar 5% jika ada kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai April 2012. "Fakta empirik selama ini, jika ada kenaikan BBM, biasanya pengguna tol ruas Jagorawi turun lima persen," kata Kepala Cabang Tol Jagorawi, PT Jasa Marga, Hendro Aymodjo kepada pers, di Jakarta,14/3
Lebih jauh kata Hendro, penurunan tersebut berlangsung satu hingga dua bulan, setelah itu kembali normal ke angka lalu lintas harian (LHR) sebesar 410 ribu. "Dari jumlah itu, sekitar 95 persen adalah kendaraan pribadi, sisanya angkutan berat dan bus umum," tambahnya
Hendro menyebut, LHR sebesar itu di Jogorawi merupakan terbanyak kedua setelah tol dalam kota sebesar 450 ribu per hari. Target pendapatan ruas tol Jagorawi tahun ini sebesar Rp424 miliar atau naik empat persen dibanding realisasi tahun lalu.
Pihaknya menyatakan optimis bisa mencapai target tersebut, apalagi hingga saat ini ruas tol itu telah mengalami pelebaran yakni dari km-4 hingga km-27 sudah empat lajur pada masing-masing sisi ruasnya, baik arah Jakarta, maupun Bogor. "Pelebaran berikutnya akan diteruskan mulai tahun depan yakni untuk km-27 hingga km-34. Tendernya akan diselesaikan tahun ini," ucapnya
Disinggung target antrean di gerbang tol Jagorawi sebanyak lima kendaraan sebagaimana disampaikan Menneg BUMN Dahlan Iskan, Hendro mengakui, hal itu baru terealisir 10 kendaraan per gerbang tol. "Itu pun untuk hari-hari biasa, sedangkan akhir pekan, belum bisa," tegasnya
Terkait dengan kegiatan itu, Kepala Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Marga Tbk, Sutirya Wirias S, Baksos itu serentak dilakukan hari ini (14/3) di 9 cabang di seluruh Indonesia dan satu anak usaha. "Total anggaran untuk baksos ini Rp2,1 miliar dengan pengobatan gratis menduduki porsi tertinggi," paparnya
Total anggaran tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT Jasa Marga Tbk tahun ini dianggarkan untuk Bina Lingkungan sebesar Rp17,5 miliar dan Program Kemitraan Rp40 miliar. Anggaran PKBL perseroan, sesuai regulasi pemerintah, besarnya adalah dua persen dari total laba perseroan per tahun. "Tahun lalu anggaran CSR kami, terserap Rp4-5 miliar," kata Sutirya.
Sebelumnya, Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman mengatakan Jasa Marga meminta kepada pemerintah untuk menyiapkan payung hukum terkait pemberian dana dukungan Rp1,9 triliun dari kas BUMN tol tersebut untuk ruas Bawen-Solo dan ketentuan kompensasinya. ”Kami minta minimal ada Keppres (Keputusan Presiden) agar secara hukum tidak melanggar karena menyangkut pemakaian dana cukup besar dari kas internal kami,” kata Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman di sela Lomba Pelayanan Lalu Lintas BUMN tol itu dan anak usahanya, di Jakarta, Senin.
Selain itu, kata Adit, untuk nilai investasi sebesar Rp1,9 triliun itu, sama atau ekuivalen dengan pembangunan ruas tol sekitar 40 km. ”Jadi, kami dan tim kecil sedang melacak terus, terkait dengan tawaran kompensasi itu,” terangnya. **cahyo
NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…
NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…
NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…
NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…
NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…
NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…