Bangun 250 SPBG Butuh Dana Rp2,5 T

 NERACA

Jakarta – Pemerintah menggelontorkan dana Rp 2,5 triliun untuk membangun SPBG baru yang saat ini jumlahnya hanya 10 unit di Jakarta.  Pembangunan 250 SPBG ini hingga mencapai 2014. “Saat ini jumlah SPBG hanya berjumlah 10 unit saja di Jakarta, maka dari itu kita berencana membangun SPBG baru sejumlah 250 unit lagi hingga 2014 dengan nilai total investasi sebesar Rp 2,5 triliun,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo di Jakarta,14/3

Menurut Evita, dana sebesar Rp 2,5 triliun itu rencananya untuk investasi SPBG Liquid Gas for Vehicle (LGV) sekitar 108 unit dan Compressed Natural Gas (CNG) 54 unit. “Dana sudah tersedia, tinggal pelaksanaannya,” ujarnya.

Namun sayangnya Evita, tidak bersedia menjelaskan secara rinci, nilai yang sudah diutarakan apakah sudah termasuk secara keseluruhan baik SPBG, dan Pipa dan bentuk infrastruktur pendukung lainnya. "Yang penting ini langkah kita melakukan program pengawasan pengendalian. satu dengan diversifikasi BBM ke BBG dan lain-lain, dan yang paling pnting kita akan melakukan perpres no 15 tahun 2012," pungkasnya.

Evita menyatakan Pemerintah hingga saat ini masih dalam tahap pendiskusian besaran harga jual BBG. Saat ini CNG dijual pada harga Rp 3.100 per liter dan LGV sebesar Rp 3.600 per liter. "Itu belum pas itu, terutama untuk LGV karena LGV lebih mahal dari itu. Itu sedang kita diskusikan," paparnya.

Dikatakan Evita, tidak ada masalah ketersediaan bahan baku BBG maka masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan apabila ingin mengonversikan bahan bakarnya menjadi gas. "Kalau LGV kan gampang kalau kurang tinggal impor saja. Kalau CNG kami dari ESDM sudah menyiapkan," imbuhnya

Terkait dengan hal itu, lanjut Evita, pemerintah telah melaksanakan program etanol namun berhenti kekurangan bahan baku. “akan tetapi kalau biodisel, tahun ini kita akan meningkatkan produksinya dari 5% pada tahun lalu menjadi 7,5% untuk tahun ini,” ujarnya.

Dijelaskan Evita, harga bioetanol lebih mahal dari pada harga premium dan pertamax oleh karena itu pemerintah memberikan tambahan subsidi. “tambahan subsidi untuk biodisel sebesar Rp 3.000 perliter dan bioetanol sebesar Rp 3.500 perliter,” katanya.

Seperti yang diketahui pemerintah akan menjalankan program konversi dari BBM ke gas khusus untuk angkutan umum. Pembangunan SPBG menjadi salah satu upaya pemerintah mensukseskan program konversi ini. **bari

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…