NERACA
Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) langsung tancap gas dalam ekspansi bisnisnya. Perseroan tahun ini memprediksi kenaikan pendapatan dan laba bersih yang signifikan mencapai 200%-300% dibandingkan dengan pencapaian tahun 2018.
Direktur Utama Armada Berjaya Trans, Darmawan Suryadi mengatakan, kenaikan yang signifikan ini didorong dengan penambahan armada truk perusahaan sebanyak 61 unit di tahun ini yang akan menopang peningkatan pemasukan perusahaan.”Hasil dana IPO akan digunakan untuk menambah jumlah armada truk menjadi 131 unit dari hanya sebanyak 70 unit di tahun ini. Diharapkan dengan penambahan armada ini bisa meningkatkan kapasitas pengangkutan logistik klien perseroan,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Hingga akhir September 2018 atau kuartal III/2018, perusahaan mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,2 miliar dengan nilai pendapatan mencapai Rp 30 miliar. Selain menjalankan bisnis pengangkutan logistik, perusahaan menjalankan bisnis freight forwarding antarpulau, tapi bisnis ini hanya berkontribusi sebesar 20% untuk pendapatan perusahaan. Mayoritas masih disumbang bisnis pengangkutan logistik.
Sebelumnya, perusahaan menjalankan bisnis utama di bidang pengangkutan mesin pengaduk semen. Hanya saja akibat lesunya sektor properti terpaksa perusahaan menghentikan bisnis ini dan beralih ke bidang pengangkutan logistik yang terbatas ke wilayah Jawa Barat saja dan peti kemas. Saat ini perusahaan memiliki konsumen tetap seperti PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Perusahaan juga melakukan pengangkutan barang dengan truk, kontainer, angkutan multimoda serta pergudangan dan penyimpanan.
Pada debut perdananya di pasar modal, saham JAYA dibuka melonjak 50% ke angka Rp 432 per saham. Lonjakan tersebut otomatis membuat saham JAYA terkena penolakan otomatis atau auto rejection oleh Jakarta Automated Trading System (JATS). Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya dengan porsi kepemilikan publik sebanyak 150 juta atau sebesar 40% dari jumlah modal yang disetor dan ditempatkan. Selain itu, Armada Berjaya Trans juga mencatatkan 75 juta Waran Seri I yang menyertai setiap saham baru dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan rasio 2:1 dan harga pelaksanaan Rp 680.
Saham JAYA yang ditawarkan dengan harga Rp 288 per saham mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed lebih dari tujuh kali setelah masa penawaran umum yang berlangsung selama tiga hari pada 12-15 Februari 2019. Kata Darmawan Suryadi, lebih dari 700 investor telah berpartisipasi pada masa penawaran umum tersebut. “Hal ini merupakan key milestone dalam perjalanan kami untuk melangkah sebagai perusahaan publik,”ungkapnya.
Asal tahu saja, dana yang berhasil dihimpun perseroan melalui IPO sebesar Rp 43,2 miliar. Dana tersebut digunakan untuk belanja modal berupa penambahan 61 unit truk baru untuk pengangkutan peti kemas maupun loose cargo tanpa peti kemas. Rinciannya sekitar 88,64% dari total dana akan digunakan untuk pembelian 61 unit truk berdasarkan perhitungan harga beli saat ini. Kemudian sekitar 11,12% dari total dana dialokasikan untuk karoseri masing-masing unit truk. Sisanya sebesar 0,24% akan digunakan untuk modal kerja.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR), PT Hyundai Motors Indonesia berkolaborasi dengan Grab Indonesia dan…
Di kuartal pertama 2024, PT PP Presisi Tbk (PPRE) berhasil meraih 2 penghargaan sekaligus dalam ajang Anugerah BUMN Awards ke-13…
NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, emiten pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP) atau Spindo membukukan…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR), PT Hyundai Motors Indonesia berkolaborasi dengan Grab Indonesia dan…
Di kuartal pertama 2024, PT PP Presisi Tbk (PPRE) berhasil meraih 2 penghargaan sekaligus dalam ajang Anugerah BUMN Awards ke-13…
NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, emiten pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP) atau Spindo membukukan…