Sentimen Asia Bawa IHSG Menguat Tajam

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan Rabu (20/2), indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat seiring positifnya bursa saham regional Asia. IHSG ditutup menguat sebesar 18,12 poin atau 0,28% menjadi 6.512,78. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 5,38 poin atau 0,53% menjadi 1.019,33.

Kata analis Panin Sekuritas, William Hartanto, secara teknikal, tingkat resisten atau batas atas 6.520 yang diuji dalam dua hari terlihat gagal walaupun sempat ditembus beberapa kali.”Menariknya pada saat penembusan itu, terjadi akumulasi pada saham-saham tertentu yang memiliki bobot cukup besar terhadap IHSG, rata-rata dari sektor perbankan," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham investor asing yang ditunjukkan dengan aksi beli bersih atau "net foreign buy" sebesar Rp450,27 miliar. Frekuensi perdagangan saham pada Rabu, tercatat sebanyak 505.456 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,63 miliar lembar saham senilai Rp10,09 triliun. Sebanyak 197 saham naik, 204 saham menurun, dan 135 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa regional Asia ditutup "menghijau". Indeks Nikkei ditutup menguat 128,84 poin (0,6%) ke 21.431,49, indeks Hang Seng menguat 285,92 poin (1,01%) ke 28.514,05, dan indeks Straits Times menguat 18,58 poin (0,57%) ke posisi 3.278,38. Pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat 27,14 poin atau 0,42% ke posisi 6.521,81. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 6,71 poin atau 0,66% menjadi 1.020,67.

Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah mengatakan, pergerakan IHSG akan cenderung bervariasi (mixed) karena sisi lain faktor aksi jual asing (net foreign sell) yang masih berlanjut akibat sentimen defisit neraca dagang masih akan membayangi. "Namun optimisme pembicaraan dagang AS- China dapat menjadi katalis untuk menopang IHSG," ujar Alfiansyah.

AS dan China akan memulai babak baru dalam pembicaraan yang akan dimulai di Washington pada Selasa waktu setempat. Kendati belum mencapai kesepakatan, namun AS mengaku pembicaraan berjalan produktif untuk mendorong China menghentikan transfer teknologi paksa dan mengimpor lebih banyak barang dari AS.



BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…