Sambut Wacana Junior Program - KSEI Pastikan Tidak Ada Kendala Berarti

NERACA

Jakarta – Wacana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka akses bagi remaja membuka rekening efek tanpa KTP atau lebih dikenal junior program, disambut baik bagi pelaku pasar karena bisa meningkatkan penetrasi pertumbuhan investor lokal sejak dini.

Merespon hal tersebut, Friderica Widyasari Dewi, Direktur Utama KSEI mengatakan, membuka peluang bagi remaja untuk membuka rekening efek dan menjadi investor, meskipun tanpa KTP sangat memungkinkan untuk dilakukan. Disampaikannya, tidak ada kendala berarti bagi terobosan itu, tinggal dimulai saja selama ada payung hukum yang mendukungnya. Menurutnya, meskipun belum memiliki KTP, tetapi setiap anak sejak lahir sudah memiliki nomor induk kependudukan (NIK).”Jadi, dari KSEI secara infrastruktur tidak ada yang harus disesuaikan. Asal ketentuan ada, bisa-bisa saja,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Pada akhir tahun lalu KSEI sudah memperbarui kerja sama dengan Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri terkait pemanfaatan data NIK, data kependudukan dan KTP-el dalam layanan pasar modal. Kerja sama ini memungkinkan percepatan proses pembukaan rekening investasi dan peningkatan kualitas data investor. Kerja sama KSEI dan Dukcapil sudah dimulai sejak 2014.

Sementara pengamat pasar modal dari Universitas Prasetya Mulya. Lukas Setiaatmaja mengatakan, rencana OJK mengembangkan junior program merupakan langkah yang tepat untuk mengedukasi anak-anak usia sekolah mengenai investasi di pasar modal.  Dirinya menilai, instrumen yang tepat untuk memperkenalkan pasar modal kepada anak-anak usia sekolah adalah reksadana, baik reksadana pasar uang, reksadana campuran, maupun reksadana saham. 

Tapi bukan berarti anak-anak usia sekolah tidak dikenalkan dengan insturmen investasi berupa saham. Lukas bilang anak-anak tersebut harus diajari bagaimana cara berinvestasi jangka panjang atau menabung dengan saham seperti jargon dari BEI. "Mereka harus diajari bagaimana analisis secara fundamental, bukan trading jangka pendek yang sifatnya sangat spekulatif, tidak cocok untuk pemula, mereka jangan diajari trading jangka pendek dengan analisis teknikal,"kata Lukas.

Bagi Irwan Ariston Napitupulu, pengamat pasar modal yang juga investor kawakan menambahkan, selain menyiapkan junior program hal lain yang perlu dilakukan adalah memberikan edukasi mengenai pasar modal khusunya investasi saham sejak dini. Menurutnya, untuk pengenalan ke pasar modal ada baiknya anak-anak usia dini langsung dikenalkan pada instrument investasi berupa saham, bukan reksadana. Karena saat ini, dirinya menilai masih ada kekeliruan di masyarakat tentang saham.

Sebagai informasi, junior program seperti yang diinisiasi OJK bukanlah hal baru di dunia pasar modal. Program serupa sudah terlebih dahulu dijalankan di Jepang dengan nama Junior Nippon Individual Savings Account (NISA) sejak tahun 2016. Melalui program tersebut anak-anak bisa berinvestasi di pasar modal dalam skema rekening investasi yang dibatasi besarannya maksimal 800,000 yen per tahun.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…