Pemkab Serang Siapkan 22 Hektare Pengembangan Garam

Pemkab Serang Siapkan 22 Hektare Pengembangan Garam  

NERACA

Serang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang segera mempersiapkan lahan seluas 22 hektare untuk pengembangan garam atas bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Lahan yang akan disiapkan hingga 22 hektare dengan anggaran sekitar Rp3 miliar. Anggaran yang disiapkan tahun ini termasuk untuk sarana prasarana, dan saat ini fokus satu kawasan yakni di Desa Domas, Kecamatan Pontang," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Serang Suhardjo usai bertemu dengan perwakilan KKP di Serang, Selasa (19/2).

Program minapolitan yang dikembangkan Kabupaten Serang di kawasan Pontang, Tirtayasa, dan Tanara atau Pontirta tersebut ada sekitar 15 desa pesisir dengan luar 5.000 hektare yang potensial untuk mengembangkan budi daya komoditas bandeng, garam, dan rumput laut."Yang sudah terlihat sukses adalah pengembangan budidaya udang vaname di Desa Sukajaya, Domas, Wanayasa, Kubangpuji, Susukan, dan Tenjoayu. Semua ini sesuai dengan arahan Ibu Bupati, bahwa pengembangan kawasan minapolitan akan terus dimaksimalkan, ujar dia.

Suhardjo mengatakan, tahun ini KKP memberikan bantuan program pengembangan usaha garam rakyat terintegrasi ke Kabupaten Serang."Untuk mengefektifkan program ini, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dan Wakil Bupati Pandji Tirtayasa pernah belajar langsung budi daya garam ke Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh akhir tahun lalu. Kabupaten Pidie Jaya lebih dulu mendapat program pengembangan usaha garam rakyat terintegrasi," kata dia.

Menurut Suhardjo, budi daya garam dilakukan sistem Teknologi Ulir Filter (TUF) dan pemasangan geomembran. Sehingga, sistem ini bisa menguntungkan bagi petani. Diperkirakan, seluas satu hektare tambak garam, bisa menghasilkan keuntungan hingga Rp 130 juta."Sementara dengan sistem tradisional hanya Rp30 juta per hektare, atau produktivitasnya bisa naik hingga 400 persen," kata dia.

Kabid Perikanan Budi Daya DKPP Kabupaten Serang, Edi Ubaedi menambahkan, program KKP harus dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat."Dengan sistem terintegrasi, budi daya garam bisa tetap dilakukan ketika musim hujan. Produktivitas berjalan di segala musim, dan hanya waktu panen nya saja yang berbeda," kata dia. Ant

BERITA TERKAIT

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

Pemkot Tangerang Ajak Perusahaan Multinasional Tanam Modal Investasi

NERACA Tangerang - Pemerinta Kota Tangerang, Banten mengajak perusahaan multinasional untuk menanamkan modal bisnisnya karena Kota Tangerang memiliki tren positif pengembangan investasi.…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

Pemkot Tangerang Ajak Perusahaan Multinasional Tanam Modal Investasi

NERACA Tangerang - Pemerinta Kota Tangerang, Banten mengajak perusahaan multinasional untuk menanamkan modal bisnisnya karena Kota Tangerang memiliki tren positif pengembangan investasi.…