Produk Indonesia Jelajah Lebih dari 100 Negara

NERACA

Jakarta – Presiden Joko Widodo mengaku senang karena ada produk dengan merek asli Indonesia yang telah "menjajah" lebih dari 100 negara. "Ada Torabika, ada Kopiko," kata Presiden saat menghadiri pelepasan kontainer ekspor ke-250.000 Mayora Group di Pabrik PT Mayora Indah Tbk., Cikupa, Kabupaten Tangerang, disalin dari Antara.

Produk-produk asli Indonesia yang diproduksi PT Mayora Indah Tbk. itu telah berhasil masuk ke pasar ekspor bahkan mampu menjadi pemegang pangsa pasar terbesar di negara lain. Produk itu sudah diekspor di antaranya ke Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, negara-negara di kawasan ASEAN, hingga negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika. "Menjajah dalam artian masuk ke pasarnya. Bukan kita dimasuki, tapi kita memasuki. Ini yang penting," kata Presiden.

Ia mengaku menyambut baik PT Mayora Indah yang menjadi salah satu perusahaan pengekspor produk dengan merek asli Indonesia dalam jumlah besar. Sebagaimana disampaikan Presiden Direktur Mayora Group Andre Sukendra Atmadja, volume ekspor perusahaan yang telah beroperasi salama 42 tahun ini mencapai hingga lebih dari 2.000 kontainer perbulan. "Tadi saya dibisiki Pak Andre, lebih dari 2.000 kontainer per bulan. 2.000 kontainer perbulan! Dan hari ini alhamdulillah akan diekspor yang ke-250.000 kontainer," katanya.

Kepala Negara juga mengapresiasi langkah PT Mayora yang membeli bahan baku langsung dari para petani lokal, misalnya untuk produk olahan kopi. "Sekali lagi saya sangat menghargai sekali apa yang telah dilakukan oleh PT Mayora dan yang telah membina banyak petani sehingga produksi-produksi mereka dapat diambil, dibeli oleh PT Mayora," katanya.

Di awal sambutannya, Presiden mengatakan bahwa ada dua faktor kunci yang akan menjadikan ekonomi bangsa Indonesia sehat, yaitu peningkatan investasi dan ekspor. "Negara kita sekarang ini ada dua yang akan menjadikan kita ekonominya sehat. Yang pertama, investasi harus banyak. Yang kedua, ekspornya harus gede. Hanya itu saja, enggak ada yang lain. Kalau ini bisa dilakukan, ekonomi kita akan tumbuh dengan baik," ujarnya.

Sedangkan untuk meningkatkan ekspor dan investasi yang menjadi dua kunci utama keberhasilan ekonomi Indonesia, Presiden berharap adanya kerja sama dan kolaborasi yang baik antara pihak perusahaan swasta dengan pemerintah. "Saya katakan bahwa kunci keberhasilan ekonomi Indonesia adalah ekspor dan investasi itu betul-betul bisa kita lakukan dengan baik, untuk mewujudkan kemakmuran kita bersama," ucapnya.

Presiden juga mengatakan strategi lainnya dalam menggenjot ekspor yaitu dengan penetapan industri yang menjadi prioritas. Untuk ini, ia menyampaikan kepada Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan untuk menetapkan industri makanan dan minuman sebagai prioritas karena pertumbuhannya yang pesat.

"Industri makanan dan minuman menjadi prioritas karena growth-nya tinggi, 9 persen growth di makanan dan minuman. Itu gede banget sehingga ini industri ini harus diberikan dukungan. Sehingga kemarin ada sedikit masalah misalnya Mayora dengan Filipina, nah pemerintah mengirimkan tim untuk berbicara dengan pemerintah di sana agar produk-produk yang ada ini tetap bisa masuk," ungkapnya.

Di samping itu, penyederhanaan regulasi juga dipandang Presiden sebagai salah satu kunci untuk meningkatkan ekspor. Demikian halnya dengan investasi yang berkaitan dengan barang ekspor atau produk-produk substitusi impor yang juga diberikan kemudahan.

"Karena memang kuncinya di situ, untuk memperbaiki neraca perdagangan kita, untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan kita. Semua sudah mengarah, hanya memang nanti misalnya ada hal-hal yang enggak baik perlu dikoreksi yah kita koreksi. Yang paling penting kecepatan ekspor harus didorong," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Presiden didampingi menteri dan pejabat antara lain, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Presiden Direktur Mayora Group Andre Sukendra Atmadja.

BERITA TERKAIT

Distribusi dan Stabilitas Harga Ikan Selama Ramadhan Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan akan terus mengawal ketersediaan serta kestabilan harga ikan. KKP menyebut bahwa…

Indonesia dan Sri Lanka Perkuat Hubungan Dagang Bilateral

NERACA Jakarta – Indonesia dan Sri Lanka meluncurkan perundingan Indonesia–Sri Lanka Preferential Trade Agreement (ISL–PTA). Penandatanganan dilaksanakan secara simultan melalui…

2023, Kontribusi Parekraf Terhadap PDB Mencapai 3,9 Persen

NERACA Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan realisasi program…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Distribusi dan Stabilitas Harga Ikan Selama Ramadhan Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan akan terus mengawal ketersediaan serta kestabilan harga ikan. KKP menyebut bahwa…

Indonesia dan Sri Lanka Perkuat Hubungan Dagang Bilateral

NERACA Jakarta – Indonesia dan Sri Lanka meluncurkan perundingan Indonesia–Sri Lanka Preferential Trade Agreement (ISL–PTA). Penandatanganan dilaksanakan secara simultan melalui…

2023, Kontribusi Parekraf Terhadap PDB Mencapai 3,9 Persen

NERACA Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan realisasi program…