Laba Bersih Sido Muncul Terkoreksi 24,37%

NERACA

Jakarta – Sepanjang tahun 2018 kemarin, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan laba bersih sebesar Rp663,8 miliar atau turun 24,37% dibanding periode yang sama tahun 2017 yang tercatat rugi bersih sebesar Rp533,7 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan mencatat penjualan sebesar Rp2,763 triliun atau naik 7,38% dibandingkan akhir Desember 2017 yang tercatat sebesar Rp2,573 triliun. Sedangkan beban pokok penjualan turun 7,38% dari Rp1,389 triliun menjadi Rp1,338 triliun. Selain itu, kewajiban perseroan tercatat sebesar Rp435,014 miliar atau naik 65,8% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp262,3 miliar. Sementara ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp2,902 triliun atau naik 0,34% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp2,895 triliun.

Adapun aset perseroan tercatat sebesar Rp3,337 triliun atau naik 5,66% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp3,158 triliun. Tahun ini, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk mulai pasarkan produk ke Nigeria, setelah sebelumnya berhasil membuka pasar di Filipina. Ya, mengoptimalkan pendapatan dari ekspor, emiten produsen jamu dengan merek Tolak Angin ini terus membidik potensi pasar di luar negeri. Hal ini sangat beralasan, selama ini kontribusi pendapatan dari pasar ekspor masih kecil.

Direktur Utama SIDO, David Hidayat pernah bilang, perseroan akan menggenjot komposisi penjualan ekspor sebesar 5% dari total pendapatan dalam 2 tahun ke depan secara bertahap. “Komposisi penjualan ekspor Sido Muncul masih di bawah 2% dari total revenue, dan dalam 2 tahun ini akan kita genjot bertahap ke 5% dan seterusnya,"ujarnya.

David menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menggarap pengembangan pasar di luar negeri. Tim Sido Muncul sudah lengkap dan tinggal menggenjot penjualan. Perusahaan akan mendukung kegiatan marketing untuk pasar Filipina dan Nigeria. Sedangkan pasar lainnya, masih berjalan dengan distributor setempat. "Pengembangan market di luar negeri sedang digarap. Tim Sido Muncul sudah lengkap. Jadi tinggal menggenjot penjualan di sana," tegas David. 

Sementara secara keseluruhan, Sido Muncul menargetkan pendapatan dan laba bersih mengalami peningkatan sebesar 10% pada tahun ini, seiring pertumbuhan produksi. David menuturkan kapasitas produksi SIDO mendapatkan tambahan 100 juta sachet per bulan dengan beroperasinya pabrik baru di Semarang.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…