Pemkab Tangerang Pantau 100 Perusahaan Tidak Patuh LKPM

Pemkab Tangerang Pantau 100 Perusahaan Tidak Patuh LKPM

NERACA

Tangerang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten, melakukan pemantauan rutin terhadap 100 perusahaan yang beroperasi di wilayah itu karena dianggap tidak patuh mengenai Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).

"Kami hanya sebagai fasilitator," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Pemantauan Penanaman Modal Bidang Pengendalian Informasi Data, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kabupaten Tangerang, Didi Rosidi, di Tangerang, Kamis (14/2).

Didi mengatakan harus ada keterbukaan bagi perusahaan tersebut terutama bagi yang dianggap tidak patuh. Namun dia enggan menjelaskan secara terperinci nama perusahaan dan alamat dengan alasan tertentu dan bukan kewenangan untuk menyampaikan. Padahal dalam LKPM itu diwajibkan kepada setiap perusahaan untuk melaporkan selama dua kali dalam setahun.

Pihaknya mengalami kendala pengawasan akibat keterbatasan petugas dan anggaran menyebabkan banyak perusahaan yang beroperasi tidak terpantau. Berdasarkan data base statistik perusahaan Pemkab Tangerang bahwa jumlah yang beroperasi di wilayah ini sebanyak 5.105 perusahaan dengan perincian swasta 3.914, asing 700, dan perusahaan patungan 475. Sedangkan perusahaan itu beroperasi paling banyak di Kecamatan Cikupa, Curug, Kosambi, Pasar Kemis, Balaraja, Kelapa Dua, dan Kecamatan Legok. Sedangkan dominan bergerak pada bidang industri pengolahan, jasa, penyewaan, penunjang usaha lain, eceran, reparasi mobil, dan motor.

Menurut dia, upaya pengawasan tersebut merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat menyangkut pencabutan izin. Kepatuhan terhadap LKPM berpengaruh terhadap masa depan dan perkembangan perusahaan itu, juga berdampak terhadap pencabutan izin. Bahkan perusahaan yang tidak melaporkan LKPM tersebut mengalami kendala memperoleh izin investasi di daerah lain. Ant

 

BERITA TERKAIT

Sabet Penghargaan Asuransi, IFG Life Tegaskan Komitmen Pulihkan Kepercayaan Publik

  NERACA Jakarta-Dalam menjalankan bisnisnya, IFG Life menjunjung tinggi tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang kuat dan penuh…

Apkasi Ajak Penyedia Barang/Jasa Ikut APN 2024 Rebut Peluang PBJ Pemerintah

NERACA Jakarta - Dalam rangka meningkatkan serapan anggaran belanja di pemerintah daerah, Apkasi mengajak pihak swasta khususnya penyedia barang/jasa untuk…

bjb Ajak Ratusan Mahasiswa UNS Menjadi Enterpreneur Handal

NERACA Solo - Bicara UMKM berarti berbicara ekosistem usaha yang tercipta secara baik. Usaha tanpa pola yang baik akan membuat…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Sabet Penghargaan Asuransi, IFG Life Tegaskan Komitmen Pulihkan Kepercayaan Publik

  NERACA Jakarta-Dalam menjalankan bisnisnya, IFG Life menjunjung tinggi tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang kuat dan penuh…

Apkasi Ajak Penyedia Barang/Jasa Ikut APN 2024 Rebut Peluang PBJ Pemerintah

NERACA Jakarta - Dalam rangka meningkatkan serapan anggaran belanja di pemerintah daerah, Apkasi mengajak pihak swasta khususnya penyedia barang/jasa untuk…

bjb Ajak Ratusan Mahasiswa UNS Menjadi Enterpreneur Handal

NERACA Solo - Bicara UMKM berarti berbicara ekosistem usaha yang tercipta secara baik. Usaha tanpa pola yang baik akan membuat…