Yulie Sekuritas Tuding BEI Salah Sasaran

NERACA

Jakarta – Sanksi yang diberikan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kepada PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk (YULE) menuai keprihatinan karena sanksi yang diberikan dinilai telah salah sasaran.”Seharusnya sanksi tersebut dikenakan kepada manajemen lama pada masa kepengurusan manajamen lama, bukan pada masa kepengurusan manajemen baru yang tidak tahu menahu dan tidak terlibat dalam pelanggaran dimaksud,”kata Direktur dan Corporate Secretary YULE, Agustinus Sumandar dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Dijelaskannya, sanksi yang diakibatkan adanya pelanggaran atas salah saji laporan keuangan YULE periode Juni 2015—2017 berupa suspensi dan denda, diberikan kepada manajemen YULE yang lama, yaitu ketika kendali perusahaan masih di bawah PT Jeje Yutrindo Utama. Agustinus menambahkan, saat pengenaan sanksi tersebut BEI diduga telah mengetahui adanya pelanggaran yang dilakukan oleh manajemen YULE yang lama, namun BEI tidak segera mengambil sikap dan justru mendiamkan pelanggaran tersebut.

Namun anehnya pada saat itu, kata Agustinus, BEI terkesan mendiamkan pelanggaran tersebut dengan tidak mengenakan sanksi kepada manajemen lama. Justru baru sekarang setelah YULE diurus oleh manajemen yang baru, BEI mengenakan sanksi. Tak berhenti di situ, Agustinus menyebut masih ada kekeliruan lainnya yang dilakukan BEI terhadap manajemen YULE yang baru, yaitu perihal pelanggaran atas penjaminan dan pencairan deposito YULE di Bank Mandiri oleh manajemen lama YULE dan PT Jeje Yutrindo Utama.

Meskipun pelaku dalam kasus tersebut sudah membuat pengakuan, BEI tetap saja memberikan surat peringatan II dan denda atas pelanggaran tersebut kepada manajemen YULE yang baru, bukan kepada manajemen lama yang jelas mengakui kesalahannya.”Meskipun BEI telah mengetahui adanya pengakuan pihak yang melakukan pelanggaran tersebut, BEI tetap saja menjatuhkan sanksi kepada YULE yang harus ditanggung oleh manajemen baru sebagai representasi investor baru YULE. Bukankah salah satu tugas dan fungsi BEI adalah melindungi investor? Tapi kenapa malah BEI menjatuhkan sanksi yang membebani investor?”ujarnya.

Tak tanggung-tanggung, YULE bahkan menyebut BEI terkesan lepas tangan saat dimintai solusi untuk membantu dan melindungi investor berkaitan dengan permintaan manajemen YULE yang baru atas rencana pengembalian dana deposito.“Karena BEI terkesan lepas tangan apabila rencana penyelesaian tersebut menimbulkan permasalahan hukum bagi manajemen baru dan investor,” katanya lagi.

Asal tahu saja, YULE merasa BEI telah melukaai rasa keadilan manajemen YULE yang baru. Ditambah lagi, saat ini pelaku pelanggaran atau manajamen lama YULE tidak menerima sanksi apa pun dan sebaliknya YULE harus menerima kerugian dengan hilangnya dana deposito senilai Rp27 miliar.“Meskipun BEI terkesan telah bertindak tidak adil, manajemen baru YULE tetap memenuhi sanksi tersebut dengan melakukan pembayaran pada 11 Februari 2019 atas denda yang dikenakan oleh BEI,” paparnya.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…