Optimisme di Tahun Politik - Mandiri Investasi Bidik AUM Tumbuh 10%

NERACA

Jakarta – Di tengah khawatiran pasar global soal perang dagang antara Amerika dan China bakal berdampak terhadap negara berkembang, rupanya hal tersebut tidak disikapi pesimistis PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) memandang pasar keuangan tahun ini. Sebaliknya, anak usaha perseroan mengaku optimistis melihat prospek industri keuangan, khususnya di pasar modal. Maka tidak heran, Mandiri Inevstasi menargetkan total dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) akhir tahun 2019 bisa tumbuh 10% dari tahun lalu menjadi Rp53,02 triliun. 

Direktur Mandiri Investasi, Endang Astharanti mengatakan, sepanjang tahun 2018 kemarin, perusahaan membukukan AUM reksa dana sebesar Rp 48,2 triliun. Sementara itu, total dana kelolaan, termasuk reksa dana penyertaan terbatas dan pengelolaan dana nasabah individu di akhir tahun tercatat sebesar Rp53,4 triliun.”Kedepannya seperti apa di 2019? kita lebih optimis kita melihat di 2019 banyak oportunity di bisnis kami," ungkapnya di Jakarta, kemarin.

Untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, Mandiri Investasi melakukan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi dari produk-produk yang telah dimilikinya.”Kalau yang intensifikasi, kita fokus untuk tingkatkan dan optimalisasi eksisting product yang dimiliki. Selain itu, kita juga meningkatkan dana kelolaan yang ada, seperti reksadana saham dan pendapatan tetap karena marketnya sedang mendukung tahun ini,”ujarnya.

Sedangkan upaya ekstensifikasi Mandiri Investasi akan memanfaatkan melalui pengembangan produk baru. "Tadi sempat kita sebutkan, kita targetkan bisa inovasi produk, seperti yang alternative investment (Investasi Alternative). Plus, beberapa product kita siapkan seperti reksadana terproteksi dan reksadana pasar uang, akan launching beberapa produk baru di tahun ini," jelasnya. 

Dengan pencapaian AUM reksa dana sebesar Rp48,2 triliun tersebut, Mandiri Investasi juga berhasil menjaga pertumbuhan market share di industri reksa dana mencapai 9,1% dan menurut data Infovesta, Mandiri Investasi berhasil menjaga posisi nomor pertama di peringkat AUM industri reksa dana nasional. Dari sisi komposisi AUM reksa dana per asset class, komposisi AUM reksa dana Mandiri Investasi per Desember 2018 masih di dominasi oleh reksa dana terproteksi dengan kontribusi AUM mencapai 34%.

Diikuti oleh reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap yang masing-masing berkontribusi sebesar 18% dan 14%. Di tahun 2018 Mandiri Investasi juga telah meluncurkan beragam investasi alternatif yaitu Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) Mandiri GIAA01 dengan nilai total Rp2 triliun yang merupakan instrumen sekuritisasi aset keuangan pertama di Indonesia yang menjadikan hak pendapatan atas penjualan tiket pesawat dengan rute Jeddah dan Madinah sebagai underlying. 

Selain itu, Mandiri Investasi juga menerbitkan reksa dana pendapatan tetap Mandiri Infrastruktur Ekuitas (RDPT MIET) dengan nilai total Rp1,97 Triliun untuk pembiayaan infrastruktur jalan tol Trans Jawa. Tidak hanya hal diatas, Mandiri Investasi juga melakukan terobosan dengan menyediakan akses investasi ke offshore market yang dilakukan melalui kerjasama dengan Aset Manajemen dan Private Bank Global yaitu Lombard Odier.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…