Sentimen Regional, IHSG Masih Betah di Level 4.000

Neraca

Jakarta- Berkah melesatnya bursa global dan regional mengerek pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu yang ditutup naik 45,684 poin (1,14%) ke level 4.054,326. Sementara Indeks LQ 45 melesat 8,991 poin (1,30%) ke level 702,036

Menurut kepala riset MNC Securities Edwin Sebayang, menguatnya indeks BEI seiring dengan penguatan bursa regional, “Penguatan indeks dalam negeri merujuk melonjaknya laporan penjualan ritel AS dan meningkatnya tingkat kepercayaan investor Jerman. Terlebih kenaikan IHSG sangat ketinggalan dibandingkan bursa regional lainnya," katanya di Jakarta, Rabu (14/3).

Meski demikian, lanjut dia, wacana "refloating yuan" yang dipercepat dan kecil kemungkinan akan terjadi relaksasi di sektor properti China karena sudah masuk kategori "bubble". Selanjutnya, menguatnya indeks Dow Jones menjadi salah satu sentimen positif pada bursa regional termasuk indeks di dalam negeri.

Berikutnya, indeks BEI masih bertahan di zona yang sama dengan pergerakan indeks menguat dan akan bergerak di level 4.054-4.070. Pada perdagangan kemarin, investor asing dan lokal kembali semangat mengakumulasi saham di berbagai lapisan lantaran dipengaruhi sentimen positif dari menguatnya bursa regional.

Asal tahu saja, pada perdagangan kemarin bursa saham Wall Street mencetak penguatan tertingginya di 2012 didorong oleh rencana penambahan dividen yang akan dilakukan oleh JPMorgan Chase & Co. Sementara perdagangan di BEI, seluruh sektor industri di lantai bursa pun kompak menguat, dengan sektor aneka industri berada di paling depan.

Perdagangan pun berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 141.347 kali pada volume 3,353 juta lot saham senilai Rp 5,247 triliun. Sebanyak 142 saham naik, sisanya 82 saham turun, dan 99 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 2.450 ke Rp 73.050, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 900 ke Rp 56.300, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 700 ke Rp 12.200, dan Indomobil (IMAS) naik Rp 600 ke Rp 14.600.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Century Textille (CNTX) turun Rp 650 ke Rp 7.850, SMART (SMAR) turun Rp 100 ke Rp 5.900, Petrosea (PTRO) turun Rp 100 ke Rp 4.125, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 100 ke Rp 42.750.

Menutup perdagangan sesi I, indeks BEI masih ditutup menguat 43,549 poin (1,09%) ke level 4.052,191. Sementara Indeks LQ 45 melaju 9,123 poin (1,32%) ke level 702,168. Aksi beli langsung marak dilakukan investor asing dan lokal. Seluruh lapisan saham diincar para pemodal sehingga semua indeks sektoral pun menguat.

Poin yang dicetaknya pun cukup tinggi, bahkan indeks sektor industri dasar dan aneka industri melompat hingga lebih dari dua persen. Tak satu pun sektor yang jatuh ke zona merah, semuanya kompak berjalan di jalur hijau. Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 87.445 kali pada volume 2,05 juta lot saham senilai Rp 2,827 triliun. Sebanyak 138 saham naik, sisanya 67 saham turun, dan 83 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 2.100 ke Rp 72.700, Indomobil (IMAS) naik Rp 550 ke Rp 14.550, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 500 ke Rp 12.000, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 500 ke Rp 55.900.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 100 ke Rp 52.700, Modern International (MDRN) turun Rp 50 ke Rp 2.750, Indofood (INDF) turun Rp 50 ke Rp 5.000, dan Fastfood (FASW) turun Rp 50 ke Rp 2.400.

Pada awal perdagangan, indeks BEI dibuka naik 31,56 poin atau 0,79% ke posisi 4.040,21. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 8,04 poin atau 1,20% ke posisi 701,09 poin. "Bursa Asia dibuka menguat sekitar 1,5% memfaktorkan penguatan bursa global dan membaiknya outlook perekonomian AS," ujar analis Samuel Sekuritas, Christine Salim.

Dia mengatakan, bursa AS dan Eropa bergerak menguat signifikan semalam memfaktorkan sentimen positif dari rilis data retail penjualan AS di bulan Februari 2012 yang tumbuh lebih tinggi dari ekspektasi.

Menurutnya, bursa AS meneruskan penguatannya di akhir sesi khususnya sektor perbankan memfaktorkan pernyataan The Fed tentang outlook ekonomi AS yang semakin membaik dan rilis hasil "stress test" perbankan di AS yang positif.

Sementara analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono menambahkan, IHSG bergerak menguat ditengah optimisme akan penyelesaian "bailout" Yunani ditengah berita negatif perlambatan ekonomi China. "Meski indeks BEI sukses menembus level 4.000 poin, oleh karena itu diawal indeks diperkirakan kenaikannya didorong oleh naiknya saham lapis dua dan tiga. Sementara saham bluechip relatif terbatas ruang geraknya,"jelasnya.

Tercatat bursa regional diantaranya indeks Hang Seng menguat 253,66 poin (1,19%) ke level 21.593,36, indeks Nikkei-225 naik 200,89 poin (2,03%) ke level 10.099,97 dan Straits Times menguat 32,76 poin (1,10%) ke level 3.021,83. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…