Indonesia Sulit Realisasikan Tarif Tol Gratis

NERACA

 

Jakarta – Masa pemilihan presiden memunculkan wacana-wacana baru yang dilontarkan oleh calon presiden. Salah satu wacana yang dilontarkan adalah tarif tol gratis bagi ruas tol yang telah habis masa konsesinya. Wacana tersebut muncul karena jalan tol trans Jawa yang dibangun oleh pemerintah terlihat sepi peminat karena harganya yang mahal. Para pengemudi lebih memilih menggunakan jalur biasa meskipun memakan waktu lebih banyak.

Namun begitu, Anggota Badan Pengatura Jalan Tol (BPTJ) Koentjahjo Pamboedi mengatakan bahwa hal itu sulit dijalan di Indonesia karena pemeliharaan jalan membutuhkan pembiayaan yang belum bisa ditanggung oleh pemerintah. "Kalau negara maju menggratiskan tol karena cadangan pemerintahnya banyak dan pajaknya dinaikkan sangat tinggi," kata Koentjahjo di Jakarta, Selasa (12/2).

Menurut dia, pajak di negara maju tinggi sekali sampai-sampai masyarakat di sana tidak kuat membayar pajak warisan. Ia juga beralasan bahwa pemeliharaan jalan tol dilelang oleh pemerintah kepada pihak pemelihara yang berani menanggung dan mengurusi pemeliharan jalan tol. "Jadi pendapatannya itu kita kelola setidaknya agar bisa terpelihara jalan tol tersebut," katanya.

Koentjahjo mengatakan kalau tol ini digratiskan akan membutuhkan biaya pemeliharaan yang sangat tinggi. "Semua kendaraan seperti angkot, motor dan sebagainya akan masuk ditambah lagi harus memperbaiki lubang-lubang di jalan tol, ini membuat pemerintah tidak akan sanggup untuk membiayainya," katanya. Kalau tol ingin digratiskan, menurut dia, maka pemerintah terpaksa harus memungut pajak yang sangat tinggi dari masyarakat lewat antara lain menaikkan biaya STNK dan SIM.

Memang diakui oleh PT Jasa Marga Tbk yang mencatat penurunan animo masyarakat melintasi jalan tol Trans Jawa. Grafik menurun terjadi sejak pemberlakuan tarif di seluruh ruas tol yang membentang dari Merak hingga Pasuruan itu. “Setelah bertarif, kendaraan Golongan I turun hampir 1,7%. Sedangkan Golongan II dan II turun 4,7%. Wajar karena tadinya gratis lalu bayar,” ujar Direktur Operasi II PT Jasa Marga Subakti Syukur.

Soal tarif yang dinilai terlalu mahal, menurut dia, tarif yang berlaku saat ini jauh lebih murah dibandingkan dengan tarif yang diusulkan, seperti tarif tol Semarang-Batang. "Berdasarkan investasinya, (usulan tarif) Rp 1.500 per kilometer. Kami tetapkan Rp 1.000 per kilometer. Itu golongan I, ya. Itu artinya pemakai jalan sudah diuntungkan," ungkapnya. Penggunaan jalan bebas hambatan merupakan alternatif yang bisa ditempuh masyarakat bila jalur arteri dinilai kurang nyaman. Demikian halnya para pengemudi kendaraan pengangkut logistik.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui sebagian tol yang baru selesai dibangun agak mahal tetapi sebagian termasuk murah bahkan termurah di dunia. "Kita itu tergantung berapa tahun. Termurah itu ke Jagorawi, termurah di dunia. Tergantung kapannya. Kalau investasi baru, agak mahal. Tapi tidak semua mahal," kata Kalla.

Perihal keluhan perusahaan logistik, JK menilai perusahaan bukan dirugikan. Sebab, selalu ada pilihan dalam operasional. "Ya kalau mahal kembali ke jalan (biasa). Itulah memang ciri jalan tol harus bayar sendiri," kata JK.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, mengatakan solusi untuk mahalnya tol baru adalah harga khusus untuk angkutan truk. "Atau mungkin, ada harga khusus barangkali yang bisa diberikan kepada angkutan truk. Karena jalan tol itu dibikin sebenernya untuk memudahkan angkutan barang," ujarnya. bari 

 

BERITA TERKAIT

DUGAAN KORUPSI DANA KREDIT DI LPEI: - Kejagung Ingatkan 6 Perusahaan Terindikasi Fraud

Jakarta-Setelah mengungkapkan empat perusahaan berpotensi fraud, Jaksa Agung Sanitiar Burhanudin mengungkapkan ada enam perusahaan lagi yang berpeluang fraud dalam kasus…

Jakarta Jadi Kota Bisnis Dunia Perlu Rencana Jangka Panjang

NERACA Jakarta – Pasca beralihnya ibu kota dari Jakarta ke IKN di Kalimantan membuat status Jakarta berubah menjadi kota bisnis.…

LAPORAN BPS: - Februari 2024, Kelapa Sawit Penopang Ekspor

NERACA Jakarta –  Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor sektor pertanian pada Februari 2024 mengalami peningkatan sebesar 16,91 persen…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

DUGAAN KORUPSI DANA KREDIT DI LPEI: - Kejagung Ingatkan 6 Perusahaan Terindikasi Fraud

Jakarta-Setelah mengungkapkan empat perusahaan berpotensi fraud, Jaksa Agung Sanitiar Burhanudin mengungkapkan ada enam perusahaan lagi yang berpeluang fraud dalam kasus…

Jakarta Jadi Kota Bisnis Dunia Perlu Rencana Jangka Panjang

NERACA Jakarta – Pasca beralihnya ibu kota dari Jakarta ke IKN di Kalimantan membuat status Jakarta berubah menjadi kota bisnis.…

LAPORAN BPS: - Februari 2024, Kelapa Sawit Penopang Ekspor

NERACA Jakarta –  Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor sektor pertanian pada Februari 2024 mengalami peningkatan sebesar 16,91 persen…