Danai Proyek Meikarta - Mahkota Sentosa Rilis MTN Rp 122,30 Miliar

NERACA

Jakarta – Danai proyek pembangunan Meikarta, PT Mahkota Sentosa Utama kembali menerbitkan surat utang jangka menengah alias medium term notes (MTN). Informasi tersebut disampaikan perseroan seperti dikutip dalam laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Jakarta, kemarin.

Instrumen surat utang tersebut dinamai MTN Mahkota Sentosa Utama I tahun 2018 seri C. Nilai pokok untuk penerbitan MTN ini tercatat sebesar Rp 122,30 miliar. Walau belum disebutkan rincian dalam bentuk angka, MTN milik anak usaha PT Lippo Cikarang Tbk ini menawarkan tingkat bunga bersifat tetap tiap tahunnya. Pembayaran bunga pertama rencananya akan dilaksanakan pada 26 Februari 2019, sedangkan pembayaran bunga berikutnya dilakukan tiap tiga bulan.

MTN ini memiliki tenor tiga tahun yang artinya akan jatuh tempo pada 26 Agustus 2023 mendatang. Sebagai informasi, PT Mahkota Sentosa Utama, sebagai pengembang Meikarta, adalah anak usaha dari PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK). Kota itu akan dikembangkan di atas lahan 500 hektare dengan 100 bangunan gedung dengan ketinggian 35-45 lantai dengan harga jual per apartemen mulai dari Rp 127 juta.

Gedung itu akan dijadikan hunian, strate title, 10 hotel berbintang, pusat belanja, dan area komersial dengan dukungan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan tempat ibadah yang nilai pengembangan kotornya (gross development value/GDV) diestimasi mencapai Rp 287 triliun. Megaproyek Meikarta digadang-gadang sebagai "sebuah kota baru Jakarta". Perannya diniatkan oleh bos Lippo bak Kota Shenzhen, salah satu kota bisnis terpenting Cina yang menopang Hong Kong.

Kemudian proyek ini tersandung masalah hukum terkait suap perizinan yang melibatkan pemerintah daerah dan manajemen Meikarta. Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK) menetapkan Direktur Operasional Lippo Group, Billy Sindoro sebagai tersangka dan Bupati nonaktif Bekasi Neneng Hasanah Yasin serta tujuh orang lainnya baik dari Pemkab Bekasi maupun Lippo Group sebagai tersangka. Neneng dan anak buahnya, beberapa kepala dinas diduga menerima suap Rp 7 miliar dari Billy. Uang itu merupakan bagian dari fee yang dijanjikan Rp 13 miliar terkait proses izin proyek Meikarta.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…