Asuransi Asing Berbondong Masuk ke Indonesia

Oleh Agus S. Soerono

Wartawan Harian Ekonomi NERACA

Nampaknya kenaikan peringkat investment grade perekonomian Indonesia yang ditetapkan oleh Fitch dan Moody’s beberapa waktu lalu mempunyai dampak  yang multisektoral. Agaknya kenaikan itu bukan hanya di sektor infrastruktur saja, namun juga ke sektor  keuangan termasuk di sektor asuransi.

Menurut suatu sumber, sedikitnya beberapa perusahaan asuransi asing menyatakan minatnya untuk masuk ke industri asuransi nasional. Namun sumber itu menampik untuk mengatakan berapa dan dari mana perusahaan asuransi yang akan masuk ke Indonesia.

Yang jelas, peringkat investment  grade yang diraih perekonomian Indonesia, membuat negeri ini ibarat sinar lampu kemilau yang mengundang laron untuk datang berkunjung.

 Memang dengan jumlah penduduk yang 240 juta jiwa, pertumbuhan ekonomi yang stabil dan GDP yang besar, menjadi daya tarik yang luar biasa bagi perusahaan asing untuk menginvestasikan modalnya di sini.

Kalau boleh diibaratkan, maka investasi adalah seperti air yang mengalir. Hanya saja bedanya kalau air mencari titik terendah  untuk menggenang, maka investasi mencari titik tertinggi untuk bercokol. Investasi itu akan mencari kondisi suatu negara yang paling stabil, kondisi makro ekonomi yang positif dengan GDP yang besar, angka inflasi yang rendah, angka pertumbuhan yang positif, dan berbagai kondisi yang kondusif lainnya.

Dengan ditetapkannya peringkat investment grade oleh lembaga pemeringkat internasional Fitch dan Moody’s, membuat Indonesia memenuhi segala prasyarat kondisi makro ekonomi itu.

Itulah sebabnya, mengapa Indonesia menjadi masuk ke dalam “radar” incaran para investor asing. Terlebih lagi dengan kondisi benua Eropa yang terpuruk karena krisis utang Yunani yang merembet ke beberapa negara lainnya.  Negara lain di Eropa merasa tidak semestinya mereka harus “menanggung renteng”  kesalahan manajemen keuangan negara di Yunani.

Begitu pula di Amerika Serikat, kondisinya tidak jauh berbeda dengan di Eropa. Negeri  adidaya itu, juga terlibat masalah fiskal yang membuatnya terjebak dalam kondisi keuangan  yang juga tidak menguntungkan bagi investor untuk menanamkan modalnya. Sedangkan  China yang beberapa tahun terakhir  menguat kondisi ekonominya, belakangan ini ada gejala “overheated.”

Berbagai kondisi itulah yang membuat Indonesia menjadi pilihan bagi investor asing untuk menanamkan modalnya. Dan investor asing itu termasuk dari kalangan bisnis asuransi dunia. Konon ada pula  perusahaan asuransi asing yang sudah pernah masuk ke Indonesia, kemudian keluar ketika terjadi krisis ekonomi pada 1997-1998. Kini mereka berminat untuk masuk ke Indonesia lagi. Segitu positifkah kondisi ekonomi kita di mata investor asing? Semoga.

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…