Rampungkan Akuisisi Holcim - SMGR Targetkan Ekspor 5 Juta Ton Semen

NERACA

Jakarta – Pasca mengakuisisi PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) menjadi produsen semen terbesar di Indonesia karena memiliki pangsa pasar besar dan leader market. Maka untuk mempertahankan pangsa pasarnya, khususnya di luar negeri, SMGR menargetkan bisa mengekspor 5 juta ton semen pada tahun ini atau naik 67% dari total ekspor Semen Indonesia Group tahun lalu sebesar 3 juta ton.

Sekretaris Perusahaan SMGR, Agung Wiharto, meyakini target itu dapat tercapai lantaran perusahaan telah mengakuisisi saham mayoritas PT Holcim Indonesia Tbk dan mengubah namanya menjadi Solusi Bangun Indonesia. Akuisisi itu dilakukan oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIBB), anak usaha Semen Indonesia pada akhir Januari lalu.”Kami berharap ekspor Semen Indonesia Group yang tahun kemarin mencapai 3 juta ton, kami harapkan bisa 4-5 juta ton di tahun ini,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurut Agung, kondisi itu tidak terlepas dari kondisi pasar di dalam negeri, karena pasar domestik masih menjadi prioritas. Ekspor Semen Indonesia Group, sebelum bergabung mengambilalih Holcim, mencapai 8% dari total penjualan. "Dalam negeri cukup, kalau ada kelebihan untuk meningkatkan utilisasi kita ekspor," tutur dia.

Dari sisi penjualan, Agung memperkirakan, secara industri di tahun ini, pasar domestik akan tumbuh 4-5%. Adapun dari sisi kapasitas produksi, dengan mengakuisisi Holcim, kapasitas produksi domestik Semen Indonesia meningkat dari sebelumnya 38 juta ton per tahun menjadi 50 juta ton per tahun. Ini belum termasuk dengan kapasitas produksi pabrik Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC) di Vietnam sebesar 3 juta ton.

Agung Wiharto menambahkan, dengan akuisisi itu diharapkan dari sisi rantai pasokan (supply chain) dapat lebih terintegrasi. Sebagai contoh, selama ini Semen Indonesia belum mempunyai pabrik di Aceh, maka dengan tambahan pabrik di Lhoknga bisa membantu distribusi di wilayah Sumatera Barat. Hal yang sama juga terjadi di pabrik Narogong, Jawa Barat, di mana sebelumnya Semen Indonesia belum mempunyai footprint di wilayah tersebut, padahal konsumsi semen terbesar di Indonesia ada di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Kemudian pasca akuisisi Holcim Indonesia, SMGR akan melakukan mandatory tender offer atas sisa saham publik di PT Holcim Indonesia Tbk. Disampaikan Agung, sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, maka perseroan berkewajiban untuk membeli sisa saham publik setelah mengambil alih lebih dari 80% saham. Pihaknya menyebut telah melaporkan kepada OJK untuk proses mandatory tender offer (MTO).

Adapun, harga pembelian yang dilaporkan senilai Rp2.097 per saham. Transaksi tersebut telah dilakukan pada 31 Januari 2019. Selain itu, dua anak perusahaan PT Holcim Beton dan PT Lafarge Cement Indonesia berganti nama menjadi PT Solusi Bangunan Beton dan PT Solusi Bangunan Andalas.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…