Miliki Bunga Sebesar 8,45% - SMF Resmi Daftarkan MTN Rp 500 Miliar

NERACA

Jakarta - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mendaftarkan surat utang jangka menengah atau Medium Term Notes (MTN) melalui penitipan kolektif di Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI). Informasi tersebut disampaikan perseroan seperti dikutip dalam laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, instrumen ini dinamai MTN SMF VIII Tahun 2019 dan memiliki jumlah pokok sebesar Rp 500 miliar. Tingkat bunga yang ditawarkan oleh SMF untuk MTN tersebut sebesar 8,45% per tahun dan bersifat tetap. MTN ini didistribusikan secara elektronik pada 12 Februari 2019. Pembayaran bunga pertama akan dilaksanakan pada 12 Mei 2019, sedangkan pembayaran bunga berikutnya berlangsung tiap tiga bulan sekali.

MTN tersebut memiliki tenor 2 tahun dan akan jatuh tempo pada 12 Februari 2021 mendatang. Sebagai catatan, dalam menerbitkan instrumen ini, SMF menggaet PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia sebagai arranger. Tahun ini, SMF membidik pendanaan sebesar Rp 9 triliun. Jumlah tersebut naik signifikan dibandingkan realisasi pendanaan tahun lalu, yaitu Rp 6,4 triliun.

Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF, Heliantopo pernah bilang, pihaknya optimistis bisa meraih pendanaan tersebut, karena telah menyiapkan sejumlah strategi, di antara menerbitkan surat utang tahun ini sebanyak empat kali. Salah satunya, penerbitan surat pertama, yang rencananya dana terkumpul pada Februari 2018.“Kami percaya akan memenuhi target, maka kami akan melihat waktu dan kondisi pasar untuk menerbitkan obligasi,”ujarnya.

Adapun porsi pendanaan sebesar Rp 9 triliun, berasal dari penerbitan surat utang, ekuitas, MTN, sukuk dan juga money market. Sementara sampai 2018, 70% pendanaan SMF berasal dari penerbitan surat utang. Menurutnya, kondisi pasar pembiayaan sekunder di tahun 2019 cukup menantang, karena mereka harus bersaing dengan sejumlah emiten dalam menerbitkan obligasi dan sekuritisasi. Maka itu, SMF gencar bekerjasama dengan penyalur KPR, yaitu perbankan.

Meski menantang, SMF menargetkan penyaluran pinjaman kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 10 triliun, atau meningkat 2,04% dari realisasi tahun lalu Rp 9,8 triliun. Sementara target transaksi sekuritasisasi KPR di tahun ini naik 10% menjadi Rp 2,2 triliun. Dirinya menjelaskan, alasan kenapa target pendanaan yang dibidik meningkat tapi target penyaluran pinjaman cenderung konservatif. Karena mempertimbangkan pembayaran obligasi jatuh tempo pada tahun depan.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…