Pers Mampu Membangun Peradaban Bangsa

Pers Mampu Membangun Peradaban Bangsa

NERACA

Medan - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Prof Dr Badaruddin,MA, mengatakan peranan pers sejak zaman penjajahan kolonial hingga kemerdekaan saat ini, memiliki peranan yang cukup besar dalam membangun peradaban bangsa Indonesia.

"Selain itu, juga dapat mengangkat nama baik Indonesia di mata negara-negara dunia," kata Badaruddin, di Medan, Senin (11/2).

Melalui tulisan-tulisan yang cukup tajam, menurut dia, Pers mampu membuat para penjajah kolonial Belanda, angkat kaki dari bumi pertiwi ini."Jadi, Pers juga dapat dikatakan sebagai pejuang yang ikut memberikan semangat kepada rakyat Indonesia, dalam menentang penjajahan Belanda di muka bumi, dan akhirnya orang asing itu, meninggalkan Indonesia, serta kembali negara mereka," ujar Badaruddin.

Ia mengatakan, Pers juga dianggap mempunyai andil yang cukup besar mempromosikan bangsa Indonesia yang telah berhasil mewujudkan perdamaian dunia, dan PBB mengirimkan pasukan dari negara itu, untuk menjaga negara yang mengalami konflik/perang. Bahkan, PBB sudah sangat mempercayai pasukan Indonesia dalam menjalankan tugas kemanusian dan menjaga perdamaian di dunia.

Indonesia melalui "Pasukan Garuda" sangat dikenal dan dihormati oleh negara-negara dunia, dalam menjalankan tugas atau misi kemanusian yang sangat mulia itu. Selain itu, Pers juga mengangkat kehidupan masyarakat yang selama ini berada di daerah tertinggal, terdepan dan terluar(3T) di Indonesia.Sebagian besar daerah 3T menjadi gerbang tapal batas Indonesia Badaruddin mengemukakan, Pers selalu memberitakan kehidupan sosial di masyarakat, yakni banyaknya warga miskin di daerah, kerusakan infrastruktur, perlunya membangun sekolah di pedesaan, pembangunan listrik bagi warga di pedesan, peristiwa bencana alam, penyelundupan narkoba, kasus korupsi dan peristiwa -peristiwa menarik lainnya.

Kemudian, Pers mengangkat masalah pengrusakan lingkungan, pencurian ikan dilakukan nelayan asing, penebangan liar di hutan, pencurian satwa dilindungi, dan pelajar yang berprestasi dari daerah pedesaan.

Pers harus mampu sebagai penyejuk, menciptakan perdamaian, tidak membuat berita yang memprovokasi, berita hoaks/ujaran kebencian, dan tidak membuat berita SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan)."Jadi, Pers harus mampu berfungsi sebagai penerang di kegelapan.Dan hanya ada dua dunia ini yang mampu memberikan penerangan di bumi, yakni, matahari dan Pers.Pers juga ikut mencerdaskan kehidupan masyarakat, membangun bangsa dan negara," kata mantan Dekan Fisip USU itu.

Pada peringatan Hari Pers Nasional 2019 di Surabaya, Presiden Joko Widodo mengajak pers nasional untuk terus meneguhkan jati diri sebagai sumber informasi yang akurat dan terpercaya serta meneguhkan jati diri untuk tetap mengedukasi masyarakat. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…

Perencanaan Pembangunan Daerah Harus Selaras dengan Nasional

NERACA Jakarta - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengatakan perencanaan pembangunan daerah…

BERITA LAINNYA DI

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…

Perencanaan Pembangunan Daerah Harus Selaras dengan Nasional

NERACA Jakarta - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengatakan perencanaan pembangunan daerah…