Tender Offer Saham GOLD - Tower Bersama Tawarkan Rp 556 Persaham

NERACA

Jakarta – Kuasai mayoritas saham PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) mengumumkan penawaran tender wajib yang dilakukan atas 9,04% saham biasa yang dimiliki pemegang saham GOLD. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

TBIG menyampaikan jumlah penawaran tender wajib tersebut sebanyak-banyaknya 9,04% dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh atau sebanyak-banyaknya 28.438.700 lembar saham biasa milik GOLD dengan nilai Rp100 per saham. Adapun, harga penawaran tender wajib adalah sebesar Rp556 per saham.

Chief Financial Officer (CEO) Tower Bersama Infrastructure, Helmy Yusman Santoso mengonfirmasi bahwa perseroan bakal menggunakan kas internal untuk mendanai penawaran tender wajib tersebut. Adapun, di dalam tender wajib tersebut, beberapa pemegang saham GOLD seperti PT Amanda Cipta Persada, PT Mulia Sukses Mandiri, Scavino Ventures Ltd., PT Lancar Distrindo, dan PT Sukses Prima Sakti yang mewakili kepemilikan saham sebesar 39,96% dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh telah dikecualikan untuk dibeli sahamnya.

Alasannya, para pemegang saham dari institusi tersebut telah melakukan transaksi pengambilalihan dengan TBIG sebelumnya. Pada 17 Desember 2018, TBIG telah menyelesaikan pembelian saham yang merupakan 51% dari modal ditempatkan dan disetor GOLD yang membuat TBIG resmi menjadi pemegang saham mayoritas.

Untuk itu, TBIG pun harus melakukan penawaran tender wajib seperti yang disyaratkan oleh POJK 9/2018, untuk membeli porsi saham sebesar 9,04% dari modal ditempatkan dan disetor GOLD dengan harga Rp556. Selanjutnya, penawaran tender wajib tersebut tidak akan membuat saham yang dimiliiki TBIG di GOLD menjadi lebih besar dari 80%.

TBIG menjelaskan, tujuan dari penawaran tender wajib ini adalah untuk mengembangkan usaha dan memperluas jaringan usaha, serta untuk memperkuat posisi bisnis TBIG di bidang jasa infrastruktur telekomunikasi.

Selain itu, perseroan juga telah merampungkan proses pengambilalihan PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) lewat proses penawaran tender wajib. Sebagaimana diketahui, lewat tender offer wajib, TBIG berniat membeli saham GHON sebanyak-banyaknya 51,94 juta saham atau 9,44% dari total modal disetor GHON. Periode penawaran tender wajib pun sejak 21 Desember 2018 hingga 21 Januari 2019.

Selama proses tersebut, TBIG hanya membeli 0,31% atau sekitar 1,69 juta saham GHON yang ditempatkan dan disetor. Dengan begitu, komposisi pengendali saham GHON saat ini berubah. TBIG menjadi pengendali mayoritas dengan total kepemilikan saham 50,43% atau sebanyak 277,34 juta. Selanjutnya, sebanyak 198,39 juta saham GHON atau 36,07% dimiliki Rudolf Parningotan Nainggolan yang juga direktur utama GHON. Selain itu, 7,22% atau 39,71 juta dimiliki PT Gihon Nusantara Tujuh, 1,66% atau 9,15 juta milik Ir Felix Ariodamar.

Sedangkan sisa saham lainnya yakni 4,26% atau sekitar 23,41 juta saham GHON dimiliki masyarakat dengan kepemilikan kurang dari 5%. 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…