Bliss Properti Bidik Dana IPO Rp 150 Miliar

NERACA

Jakarta- Mencari pendanaan di pasar modal masih menjadi pilihan perusahaan untuk mengembangkan ekspansi bisnisnya. Langkah inilah yang dilakukan PT Bliss Properti Indonesia Tbk dengan menawarkan saham umum perdana atau initial public offering (IPO). Lewat aksi korporasi tersebut, perusahaan properti ini membidik dana hingga Rp 150 miliar.

Direktur NH Korindo Sekuritas, Amir Suhendro Samirin selaku penjamin pelaksana emisi mengatakan, perusahaan properti ini akan melepas sebanyak 20% - 30% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh. “Nama calon emitennya Bliss Properti Indonesia, akan melepas 20% - 30% dari total saham dan mengincar dana Rp100 miliar hingga Rp150 miliar,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dia menyampaikan, penawaran umum saham perdana PT Bliss Properti Indonesia Tbk tengah menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan ditargetkan bisa keluar izin efektif pada bulan Maret. Sebegai prasyarat mendapatan lampu hijau dari regulator pasar modal itu, lanjut dia, Bliss Properti telah menyampaikan prospektus berdasarkan laporan keuangan periode yang berakhir tanggal 31 Oktober 2018.

Selanjutnya, calon emiten pengelola pusat perbelanjaan ini, berencana menggunakan dana hasil IPO untuk modal kerja dan pelunasan utang.“Sebagian besar dana IPO untuk modal kerja dan sebagian kecil untuk lunasi utang untuk menurunkan biaya bunga,” kata dia.

Sebagai informasi, tahun ini PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan jumlah perusahaan IPO sebanyak 35 perusahaan. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna pernah bilang, hingga akhir 2018 sebanyak 45 perusahaan yang masuk daftar calon emiten di perusahaan underwriter. 45 perusahaan tersebut yang diprediksi melantai bursa di BEI pada tahun 2019.”Di pipelinenya underwriter yang handle atau aktif itu 45 di akhir tahun kemarin. Tentunya kita akan validasi lagi, tentunya tim sudah akan kordinasi dengan underwriter yang aktif, kita tahu nanti potensi yang ada berapa," ujarnya.

Menurut Nyoman, saat ini banyak perusahaan yang sudah mengajukan proposal untuk melantai bursa ke BEI. Dia mencatat, sekitar 20 perusahaan telah mengajukan proposal melantai bursa tersebut. Sebelumnya, BEI optimis perusahaan yang mencatatkan saham tahun 2019 bisa melebihi 2018. Pada tahun 2018, sebanyak 57 perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

Sedangkan, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso menargetkan, pada tahun 2019 pasar saham Indonesia bakal kedatangan 75 hingga 100 perusahaan terbuka baru.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…