Lestarikan Elang Bondol - Pertamina Donasikan Dana Konservasi Rp 500 Juta

Menjaga kelestarian alam dan hewan langka untuk anak cucu, sejatinya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga kesadaran masyarakat. Hal ini penting untuk diingatkan, karena keberadaan alam dan populasi hewan langkah di Indonesia berada diambang kepunahan akibat tangan-tangan jail masyarakat yang tidak bertanggung jawab dan hanya mementingkan kepentingan ekonomi individu semata. Berangkat dari keprihatinan tersebut, PT Pertamina (Persero) bekerjasama dengan Jakarta Animal Aid Network (JAAN) melakukan penyelamatan terhadap hewan Elang Bandol.

Melalui program Sactuary Elang Bondol di Kepulauan Seribu - Pulau Kotok yang merupakan salah satu habitat asli elang bondol, Pertamina bekerjasama dengan JAAN bertujuan menyelamatkan dan melestarikan elang bondol dan elang jenis air lainnya di Kepulauan Seribu dan melestarikan habitat elang tersebut. Sebagai bagian dari kerjasama tersebut, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III area Jawa bagian Barat menyerahkan donasi lebih dari Rp 500 juta untuk upaya pelestarian elang bondol dan habitatnya kepada JAAN. Penyerahan donasi dilakukan di Kantor JAAN di Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Dana donasi berasal dari kegiatan Pertamina Eco Run 2018, yang memang menjadi komitmen Pertamina untuk pelestarian satwa Elang Bondol dari hasil tiket Eco Run tersebut.”Komitmen kami terhadap pelestarian elang bondol masih berlanjut hingga saat ini, sebagai wujud kepedulian kami terhadap keberlanjutan lingkungan dan rantai makanan,”kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR III,  Dewi Sri Utami di Jakarta, kemarin.

Dewi menjelaskan, perseroan telah menambah beberapa sarana fasilitas berupa rumah informasi Elang Bondol, pengadaan kandang breeding di pantai, dan pengadaan 6 unit solar panel sebagai fasilitas penerangan, serta upaya rehabilitasi 5000 terumbu karang. Pertamina MOR III dan JAAN mengadakan Pertamina Eco Camp pada 4–5 April 2018 yang melibatkan sekitar 35 peserta yang berasal dari beragam latar belakang.

Mulai pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran, bloger dan social media influencer, aktivis lingkungan, hingga media.“Kami berharap, kegiatan ini dapat mempopulerkan sang maskot Ibukota dan mengajak peran aktif masyarakat untuk peduli terhadap hewan endemik ini,” ungkap Dewi.

 

Terancam Punah

 

Kata Ketua Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Benvika, dari tahun ke tahun populasi Elang Bondol di Jakarta mengalami penyusutan drastis dan ini sesuatu yang mengkhawatirkan. Namun demikian, lanjutnya, keadaan ini pula yang membuatnya bersemangat untuk terus menghidupkan pusat konservasi Elang Bondol di Pulau Kotok, Kabupaten Kepulauan Seribu.”Dulu di Kepulauan Seribu itu habitatnya Elang Bondol. Bahkan, sebelum dinamakan Pulau Pramuka, dulunya pulau itu bernama Pulau Elang karena menjadi tempat tinggal berbagai jenis elang. Namun, terjadi penurunan populasi drastis, terutama untuk Elang Bondol,. Pada 2012 saja kita hanya temukan sekitar 22 ekor," kata Benvika.

Semenjak, 2005, pusat konservasi Elang Bondol di Pulau Kotok menjadi harapan banyak pihak agar satwa ini terselamatkan. Disampaikan Benvika, dari pertama kali konservasi dilakukan hingga saat ini, sebanyak 80 elang berbagai jenis telah dilepasliarkan, termasuk di antaranya Elang Bondol.”Jumlah Elang Bondol yang dilepasliarkan sekitar 24. Sisanya elang jenis lain. Saat ini di pulau itu menyisakan 32 ekor elang," ungkapnya.

Banyak tantangan yang dihadapi dalam menjalankan kerja sosial di pulau itu. Benvika menyebut, usai dilepasliarkan, pihaknya tak bisa memantau secara pasti aktivitas Elang Bondol karena keterbatasan fasilitas yang dimiliki."Saat kita lepas, kami kesulitan memantau perkembangannya. Termasuk apakah mereka berkembang biak atau tidak. Soalnya fasilitas yang kami miliki sangat terbatas. Ini yang menjadi tantangan besar bagi kami," kata dia.

Pendanaan menjadi hal krusial dalam mengelola pusat konservasi itu, termasuk menjalankan metode-metode pengamatan usai Elang Bondol dilepasliarkan. Makanya, Benvika sangat bersyukur PT Pertamina (Persero) mendonasikan sejumlah uang untuk mendukung pelestarian Elang Bondol.”Jadi, memang, untuk bantuan Pertamina ini sudah tahun ketiga. Memang kami berharap kerjasama multipihak antara pemerintah dan swasta. Tanpa bantuan dari pihak lain kita tidak berjalan juga. Karena biaya operasional di pusat konservasi itu sangat tinggi sekali,"ujarnya.

Disampaikannya, nantinya bantuan ini untuk jalankan program salah satunya bangun sarana dan prasarana. Kedua, untuk melestarikan Elang Bondol sendiri. Dalam waktu dekat, kata Benvika, pihaknya juga akan kembali lepasliarkan Elang Bondol.




BERITA TERKAIT

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…

BERITA LAINNYA DI CSR

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…