Tambah Lini Bisnis Baru - Alkindo Akuisisi Perusahaan Kertas

NERACA

Jakarta –Sukses mencatatkan kinerja keuangan yang cukup apik sepanjang tahun 2018 kemarin, memacu PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) genjot ekspansi bisnis dengan menambah lini bisnis baru. Langkah tersebut dilakukan lewat akuisisi perusahaan milik induk usahanya, PT Eco Paper Indonesia (EPI). Terjadinya penambahan lini bisnis ini sebab sebelumnya perusahaan tidak memiliki usaha yang bergerak di bidang produksi kertas.

Corporate Secretary Alkindo Naratama, Kuswara dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan dengan adanya tambahan segmen ini, maka perusahaan akan memiliki empat segmen usaha yang dikonsolidasikan. Saat ini perusahaan memiliki tiga anak usaha eksisting yang bergerak di bidang kertas koversi, kimia dan polimer.”Profil pelanggan EPI adalah perusahaan manifaktur kertas konversi, toko kertas, perusahaan percetakan dan perusahaan manufaktur kardus,"ujarnya.

Langkah akuisisi ini dilakukan perusahaan adalah untuk mengantisipasi risiko kekurangan bahan baku kertas (core board) yang selama ini dibeli dari pemasok kertas. Ke depan, perusahaan bisa memastikan pasokan bahan baku dan EPI akan dapat memberikan kontribusi pada konsolidasi keuangan perusahaan.

Hingga akhir September 2018 lalu, usaha kertas konversi yang dijalankan langsung oleh perusahaan masih menjadi kontributor utama pada total pendapatan konsolidasi perusahaan menjadi Rp 247,90 miliar, diikuti oleh anak usahanya di bidang distribusi bahan kimia tekstil (PT Swisstex Naratama Indoesia) sebesar Rp 231,83 miiar dan PT Alfa Polimer Indonesia yang menjalankan bisnis manufaktur polimer sebesar Rp 109,30 miliar.

Adapun akuisisi ini akan dilakukan perusahaan dengan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD/rights issue) dengan menerbitkan sebanyak 550 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 365/saham. Nantinya, induk usaha perusahaan PT Golden Arista International sekaligus pemegang saham mayoritas akan mengambil bagian dalam PMHMETD dengan mekanisme pemasukan saham (inbreng). Transaksi inbreng ini nilainya setara dengan 99% saham EPI senilai Rp 198 miliar.

Sementara sisa dana dari aksi korporasi ini sebesar Rp 2,75 miliar akan digunakan untuk tambahan modal kerja perusahaan.  Sebagai informasi, ALDO sebagai emiten produsen kertas konversi ini berhasil membukukan pertumbuhan penjualan hingga 11% year on year pada 2018, atau menjadi senilai Rp786,7 miliar.

Adapun penjualan pada 2017 senilai Rp708,74 miliar atau naik 6,34% year on year dari posisi Rp666,43 miliar. Pertumbuhan penjualan ALDO pada 2018 lebih baik dibandingkan dengan 2017. Direktur Alkindo Naratama, Erik Sutanto pernah bilang, perseroan telah mempersiapkan teknologi yang canggih untuk konsisten membukukan pertumbuhan yang meningkat. ALDO tengah mempersiapkan diri untuk menggunakan industri 4.0.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…