Kaum Millenial di Minta Masuk Dalam Bisnis Kuliner Indonesia

NERACA

Jakarta - Tokoh kuliner Sisca Soewitomo mengajak kaum millenial agar mencintai kulliner Indonesia dan mengajal kaum millenial ikut terjun dalam bisnis maupun Industri kuliner. “Ayo mari kaum millenial ikut masuk dalam dunia kuliner Indonesia. Bisa cara mencintai produknya maupun masuk dalam bisnisnya,” katanya dihadapan para mahasisiwa/i yang hadir dalam acara talkshow “meet the Legend” yang diselenggarakan oleh  Ariston Peduli bekerjasama dengan National Culinary Service Academy  (NCSA) di Gandaria City, Jakarta,  Sabtu (2/2) kemarin.

Sisca Soewitomo, menceritakan dirinya, terjun ke dunia kuliner karena saat waktu kecil melihat tidak ada restoran, toko kue jarang, adanya tukang kue keliling.  “Saya masuk ke dunia kuliner karena memang dulu masih jarang yang bisnis kuliner berskala bisnis besar,” ujarnya.

Oleh karennya,  dia menuebut pemahamannya tentang kuliner disalurkan seperti mengajar di kampus  karena banyak berhubungan dengan dunia profesional. Disinilah bisa mengenalkan maupun memamerkan sajian makanan Indonesia ke dunia.  “Banyak kuliner Indonesia yang sudah masuk ke negara lain. Makanya industri maupun bisnis kuliner ini punya potensi besar kalau digarap. Inilah yang harus bisa ditangkap oleh generasi muda saat ini,” paparnya.

Apalagi sekarang pemerintah memberikan supporting maupun dukungan permodalan bagi siapa saja yang memang punya niat dan ingin buka usaha baik skala kecil, menengah, maupun besar. “Banyak program dari pemerintah terutama permodalan yang bisa dimanfaatkan untuk bisnis salah satunya usaha kuliner,” tuturnya.

Ditempat yang sama, Vice President bidang Profesi dan Pendidikan ICA pusat, Chef Lucky Permana  mengatakan hal yang sama, Acara ini diselenggarakan dengan tujuan bisa mengedukasi generasi mileinal agar mencintai kuliner Indonesia dan sekaligus bisa menjadi bagian ahli kuliner itu sendiri.

Sedangkan Celvin anak dari Juliana Hartono pemilik Gado-gado Boplo tipsnya dalam mengembangkan usaha, yakni pertama; mulailah dengan starting small modal, misalnya modal Rp500, jual Rp25, dan jangan menggunakan uang-uang lainnya. Kedua; fokus dengan menu yang ada ditonjolkan, jangan mengubah menu, namun memperbaiki boleh.  Dan yang ketiga; banyaklah membantu teman, karena jika kita menabur kebaikan, kita juga akan dibantu.

 

BERITA TERKAIT

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…