Gabung Holding BUMN Infrastruktur - Jasa Marga Tunggu Peraturan Pemerintah

NERACA

Jakarta – Menyatakan kesiapannya menjadi bagian holding BUMN Infrastruktur, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menanti payung hukum hadirnya Peraturan Pemerintah (PP) soal pembentukan holding BUMN sektor infrastruktur.”Ada dua agenda. Yakni persetujuan perubahan anggaran dasar dan penggantian nama perusahaan,”kata Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani pasca rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) akhir pekan kemarin.

Menurutnya, mayoritas pemegang saham menyetujui dua agenda RUPSLB kali ini. Dirinya menjelaskan, tujuan holding BUMN Infrastruktur dimaksudkan untuk lebih ke efektif dari begitu banyak BUMN dan BUMN akan menjadi besar karena kapasitas keuangan menjadi lebih besar dan leverage lebih tinggi. Lebih lanjut nantinya Hutama Karya akan menjadi induk holding dengan membawahi PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Yodya Karya dan PT Indra Karya.

Terkait terget rampungnya holding dan keputusan Hutama Karya sebagai induk, menurut Desi itu semua adalah wewenang pemerintah selaku pemegang saham. Sebagai informasi, sepanjang tahun 2018 lalu JSMR telah mengoperasikan jalan tol sepanjang 978 kilometer. Jumlah ini meningkat tajam sekitar 48% secara year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang baru sepanjang 660 kilometer.

Peningkatan tersebut didorong oleh sejumlah proyek jalan tol baru dengan total panjang 323,94 kilometer yang telah rampung dan bisa beroperasi tahun kemarin. Misalnya, jalan tol Ngawi – Kertosono sepanjang 37,51 kilometer dan Batang – Semarang sepanjang 75 kilometer yang mulai beroperasi pada Desember silam.

Kata analis Ciptadana Sekuritas Asia, Fahressi Fahalmesta, capaian pengoperasian jalan tol baru JSMR tergolong positif. Sebab, target awal dari perusahaan untuk jalan tol baru yang dapat beroperasi di tahun lalu hanya mencapai 317,9 kilometer. Memang, dari jumlah tersebut, hanya 3,4% atau 10,75 kilometer saja yang beroperasi di Sumatra. Tepatnya ruas Tanjung Morawa – Parbarakan yang menjadi bagian dari proyek jalan tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi.

Secara umum, penambahan jalan tol yang dikelola oleh JSMR dapat memberi dampak positif bagi kinerja emiten tersebut secara jangka panjang. Namun untuk jangka pendek, tekanan terhadap kinerja akan dirasakan oleh JSMR. Menurut Fahressi, kehadiran jalan tol baru dapat menimbulkan risiko berupa keuntungan yang belum maksimal di masa-masa awal operasional. Bahkan, tidak menutup kemungkinan jalan tol baru tersebut malah mendatangkan kerugian bagi perusahaan. “Laba bersih JSMR bisa tertekan karena mayoritas tol yang dikelola perusahaan baru beroperasi dan belum bisa memberikan kinerja yang matang dalam waktu dekat,”ujarnya.

Hal ini tak lepas dari faktor masih minimnya kendaraan yang melintas di jalan tol baru tersebut. Selain itu, belum maksimalnya konektivitas antara jalan tol dengan jalan non-tol di sekitarnya juga dapat menghambat keuntungan operasional bagi JSMR.

 

BERITA TERKAIT

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…