2.300 Peserta PKH Baru Mayoritas Korban Bencana

 

 

NERACA

 

Jakarta - Sebanyak 2.300 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang baru masuk sebagai peserta bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2019 mayoritas merupakan korban bencana. "Ada penambahan peserta baru PKH mayoritas korban bencana," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat yang dihubungi di Jakarta, Kamis (31/1).

Dia mengatakan, KPM baru tersebut yang sudah masuk kepesertaan PKH dan bantuannya sudah dicairkan adalah korban bencana gempa di NTB. Sementara untuk korban bencana gempa bumi, likuifaksi dan tsunami di Sulawesi Tengah serta tsunami di Selat Sunda masih dalam proses pendataan. "Prioritas kita mengganti kartu yang rusak atau hilang. Juga mendata KPM yang luka atau meninggal anggota keluarganya. Jika ibunya meninggal dialihkan ke ahli waris, itu sedang da;am pendataan," tambah dia.

Kementerian Sosial menargetkan jangkauan jumlah KPM PKH 2019 sebanyak 10 juta sama seperti 2018. Namun berdasarkan realisasi 2018, jumlah tersebut melampaui 10 juta. Untuk 2019, terdapat perubahanan skema bantuan PKH yaitu dari semula flat sebesar Rp1,89 juta/ KPM menjadi kondisionalitas sesuai beban KPM. PKH menjadi salah satu program yang berdampak signifikan pada penurunan angka kemiskinan.

Untuk tahun 2019, pemerintah memberikan bantuan tetap Rp550 ribu per tahun bagi setiap keluarga penerima bantuan PKH reguler, dan Rp1 juta per tahun bagi peserta PKH Akses, keluarga yang sulit terjangkau daerahnya. Selain itu pemerintah akan memberikan bantuan tambahan bagi keluarga yang memiliki ibu hamil, anak sekolah, anggota lansia, dan penyandang disabilitas.

Rinciannya, bantuan tambahan untuk ibu hamil Rp2,4 juta, anak balita Rp2,4 juta, siswa SD Rp900 ribu, murid SMP Rp1,5 juta, murid SMA Rp2 juta, warga berusia 60 tahun lebih Rp2,4 juta, dan Rp2,4 juta bagi penyandang disabilitas. Namun pemerintah membatasi pemberian dana tambahan bagi maksimal empat orang per keluarga.

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…