South Pacific Viscose Tunjuk Direksi Baru

NERACA

Purwakarta - PT. South Pacific Viscose sebagai produsen serat viscose untuk pasar domestik dan pasar global yang merupakan salah satu anak perusahaan Lenzing A.G. dari negara Austria, menunjuk direksi baru. Dimana perusahaan menunjuk Ismail Abdullah sebagai presiden direktur menggantikan Christian Oberleitner yang menjabat presiden direktur sejak bulan April tahun 2016 lalu. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Purwakarta, kemarin.

Ismail Abdullah memiliki pengalaman kerja di bidang industri kimia selama 24 tahun dan memiliki kompetensi global untuk pengelolaan limbah, manajemen kualitas dan teknologi, supply chain, serta safety and environmental protection. Tour of Duty di perusahaan yang telah beroperasi 35 tahun di Purwakarta diharapkan semakin dapat memberikan kontribusi positif untuk Indonesia, khususnya dari sektor manufaktur serat Viscose, dan juga menguatkan komitmen untuk pelestarian lingkungan di Indonesia.”Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Bapak Christian Oberleitner atas dedikasi serta profesionalitas selama menjadi presiden direktur dalam penerapan standar global untuk perusahaan serat Viscose dengan prinsip kerja yang mengutamakan compliance dan good governance,“ ujar Widi Nugroho Sahib, Head of Corporate Affairs PT. South Pacific Viscose.

Dirinya menambahkan, kehadiran Ismail Abdullah secara aktif akan melakukan pendekatan persuasif mengenai produk berbahan dasar serat Viscose yang berkelanjutan. Selain itu, lanjut Widi Nugroho akan menguatkan komitmen untuk menjaga lingkungan dengan mematuhi semua peraturan pemerintah Indonesia terkait dengan pemeliharan lingkungan, sehingga bisnis dan lingkungan sekitar dapat hidup dan berjalan secara berkelanjutan pula.

Sebagai informasi, PT South Pacific Viscose (SPV) adalah perusahaan manufaktur serat selulosa berbahan dasar kayu yang bertempat di Purwakarta kapasitas produksi tahunan hingga 323.000 ton. SPV mempekerjakan 1.750 orang karyawan dan menjadi economic multiple effect untuk 5.500 orang di sekitar pabrik. Sementara Lenzing Group sebagai induk usaha adalah perusahaan internasional yang memproduksi serat dan filamen berkualitas tinggi dari kayu yang merupakan  bahan dasar yang terbarukan, yang menggunakan teknologi inovatif dan ramah lingkungan. Serat-serat ini menjadi dasar untuk beragam aplikasi tekstil dan non-woven maupun untuk aplikasi industri.

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…