Indonesia Beruntung Memiliki Pancasila

 

Oleh: Aisyah Amalia, Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Gadjah Mada

Pancasila memiliki bermacam-macam fungsi dan kedudukan, antara lain sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, ideologi negara, jiwa dan kepribadian bangsa. Pancasila juga sangat sarat akan nilai, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Oleh karena itu, Pancasila secara normatif dapat dijadikan sebagai suatu acuan atas tindakan baik, dan secara filosofis dapat dijadikan perspektif kajian atas nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat. Sebagai suatu nilai yang terpisah satu sama lain, nilai-nilai tersebut bersifat universal, dapat ditemukan di manapun dan kapanpun. Namun, sebagai suatu kesatuan nilai yang utuh, nilai-nilai tersebut memberikan ciri khusus pada ke-Indonesia-an karena merupakan komponen utuh yang terkristalisasi dalam Pancasila.

Mengapa Indonesia sangat beruntung memiliki Pancasila? Ada beberapa alasan kuat untuk mendukung pernyataan tersebut. Pada dasarnya Indonesia sebagai pemilik Pancasila sangatlah beruntung karena Pancasila memiliki kekuatan yang besar dalam menjaga keutuhan bangsa. Indonesia termasuk negara berkembang, sehingga masih banyak permasalahan yang terjadi baik di bidang ekonomi, sosial, politik, dll. Jika kita perhatikan negara maju saja masih memiliki beberapa permasalahan apalagi dibandingkan dengan negara yang berkembang dan Indonesia adalah satu diantara negara berkembang.

Pancasila sebagai ideologi negara dan Bhinneka Tunggal Ika berfungsi sebagai payung dan identitas masyarakat kita yang majemuk. Perbedaan yang terjadi di masyarakat merupakan hal yang sudah semestinya terjadi. Namun, bukan berarti menjadi perpecahan dan mengabaikan pihak lain. Setiap orang memiliki hak yang sama di mata hukum, sehingga identitas apa pun tak berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat. Demokrasi memang membuat masyarakat tidak bisa diam. Situasi politik itu sangat terasa sejak era reformasi yang ditandai dengan berakhirnya Orde Baru di bawah Presiden Soeharto. Partai politik dan ormas baru yang terus menggeliat di era reformasi dan memperlebar ruang berinteraksi, berdampak pada tingginya partisipasi publik untuk memilih pemimpin.

Namun, dalam perkembangannya, situasi sosial rawan terjadi pembelahan karena pilihan politik yang berbeda. Apalagi, muncul kelompok-kelompok masyarakat yang membentuk garis pembatas dengan kelompok lainnya. Meski demikian, tetap saja Indonesia masih sangat beruntung mempunyai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang telah mendapatkan kesepakatan dari semua pihak, sehingga dinding pembatas dapat diruntuhkan dan kembali kepada bagian dari Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi negara tak boleh lagi diperdebatkan. Pasalnya, Pancasila merupakan titik temu atau kalimatun sawa' dari berbagai aliran, agama, suku dan budaya. Indonesia sebagai negara Pancasila artinya sepakat untuk hidup secara damai. "Karena itu, persoalan ideologi sudan selesai, sudah disepakati. Tidak boleh ada ideologi selain Pancasila. Indonesia beruntung punya Pancasila dan UUD 1945. Keduanya landasan lahirnya NKRI.

Artinya, semua warga negara diperlakukan sama, tidak boleh ada diskriminasi. Wajib bagi negara menghilangkan kelaparan dan bencana kemanusiaan bagi umat muslim dan non-muslim. Banyak bangsa yang telah kehilangan jati dirinya dan goyah karena tidak bisa mengelola keragaman. Mereka masih mencari referensi nilai dalam menghadapi persoalan tersebut. Indonesia justru mendapat pengakuan dunia sebagai negara yang berhasil menjaga harmoni kehidupan berbangsa dengan semua keragamannya. hal tersebut bisa terwujud karena Indonesia memiliki Pancasila.Oleh sebab itu, diharapkan seluruh elemen rakyat untuk mengamalkan Pancasila.

Masalah yang terjadi di Indonesia saling berkaitan satu sama lain. Sudah semestinya pemerintah dan masyarakat menjalin hubungan kerja sama dengan baik. Pemerintah harus memulai hubungan yang baik dengan rakyat tidak hanya menjalin hubungan yang erat dan baik kepada sesama negara. Sebaliknya masyarakat juga harus berbenah diri karena dukungan dan partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk mempercepat penyelesaian segala permasalahan yang ada.

Kita semua yakin, dengan mengamalkan lima sila dasar tersebut, Indonesia bisa mengatasi semua permasalahan yang ada dan keluar sebagai pemenang dalam era kompetisi sekarang ini. Dengan dasar negara Pancasila, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak optimistis. Kita harus optimistis menyongsong masa depan. Kita harus percaya diri bahwa kita bisa memenangkan kompetisi global sebagai bangsa pemenang.

BERITA TERKAIT

Bansos Pangan atau Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial?

  Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Presiden Joko Widodo memutuskan perpanjangan pemberian Bantuan Sosial…

Pembangunan Papua Jadi Daya Tarik Investasi dan Ekonomi

  Oleh : Clara Anastasya Wompere, Pemerhati Ekonomi Pembangunan   Bumi Cenderawasih memang menjadi fokus pembangunan yang signifikan di era…

Pastikan Stabilitas Harga dan Stok Beras, Pemerintah Komitmen Ketahanan Pangan

  Oleh : Nesya Alisha, Pengamat Pangan Mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia sangat penting karena memiliki dampak besar pada stabilitas…

BERITA LAINNYA DI Opini

Bansos Pangan atau Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial?

  Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Presiden Joko Widodo memutuskan perpanjangan pemberian Bantuan Sosial…

Pembangunan Papua Jadi Daya Tarik Investasi dan Ekonomi

  Oleh : Clara Anastasya Wompere, Pemerhati Ekonomi Pembangunan   Bumi Cenderawasih memang menjadi fokus pembangunan yang signifikan di era…

Pastikan Stabilitas Harga dan Stok Beras, Pemerintah Komitmen Ketahanan Pangan

  Oleh : Nesya Alisha, Pengamat Pangan Mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia sangat penting karena memiliki dampak besar pada stabilitas…