Di tahun 2018 kemarin, PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) mencatatkan laba bersih US$ 1,14 juta atau naik 378,3% dibanding periode yang sama tahun 2017 yang tercatat laba bersih sebesar US$ 240.308. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Selain pertumbuhan laba, perusahaan juga membukukan penjualan US$ 146,3  juta  atau naik  44,55% dibandingkan akhir  Desember  2017 sebesar US$ 101,8  juta. Sedangkan  beban pokok penjualan mengalami kenaikan 43,5% dari US$ 96,5 juta menjadi US$ 138,5  juta. Kemudian kewajiban tercatat emiten kabel ini tercatat sebesar US$ 27,13  juta atau naik 68,7%  dibanding akhir tahun 2017 sebesar US$ 16,2 juta.

Sementara ekuitas  tercatat sebesar US$ 65,9  juta  atau naik 1,07% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat US$ 65,2 juta. Adapun aset tercatat sebesar US$ 93,07  juta atau naik 14,81% dibandingkan akhir tahun 2017 sebesar US$ 81,4 juta. Sebagai informasi, saat ini perseroan memiliki kapasitas produksi hingga 300 ton per bulan atau 36.000 ton per tahun.

Adapun pada tahun 2017 lalu volume produksi perseroan dalam satuan berat secara total sebesar 19.977 ton, atau menunjukkan kenaikan sebesar 15,8% dari tahun 2016 sebelumnya sebesar 17.249 ton. Asal tahu saja, tingginya permintaan kabel untuk pasar luar negeri di sektor tenaga listrik dan konstruksi membuat persaingan sangat ketat.Apalagi, porsi penjualan produk kabel IKBI dengan tujuan ekspor hingga saat ini masih besar. Tercatat, setiap tahunnya porsinya bisa mencapai 60% dari total pendapatan (revenue).

Mengenai potensi ekspor, beberapa proyek transportasi & infrastruktur di ASEAN dan negara-negara Timur Tengah diprediksi akan terus berkembang dan berdampak bagi penjualan kabel perseroan dan juga permintaan kawat mobil di negara negara ASEAN mengalami peningkatan.