Gabung Holding Perumahan - PTPP Bidik Kontrak Baru Rp 50,3 Triliun

NERACA

Jakarta – Menjadi bagian dari sub holding BUMN Perumahan, PT PP Tbk (PTPP) menegaskan belum ada rencana perubahan bisnis tahun ini. Namun yang pasti, perusahaan saat ini tengah fokus pada land development melalui anak usaha seperti PT PP Properti Tbk dan PT PP Urban.”Rencana bisnis tahun ini belum ada perubahan, sekalipun akan bergabung dengan holding perumahan,”kata Direktur Utama PTPP, Lukman Hidayat di Jakarta, kemarin.

Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), para pemegang saham perseroan menyetujui perubahan dasar perseroan dengan penghapusan status persero menjadi nonpersero. Perseroan, kata Lukman akan bergabung dan bersinergi dengan sejumlah BUMN lainnya dalam holding Perumahan dan Pengembangan Kawasan, yaitu PT Wijaya Karya Tbk, PT Amarta Karya, PT Bina Karya, dan PT Indah Karya.

Sebanyak 51% saham seri B milik pemerintah dialihkan sebagai penyertaan modal negara ke dalam saham Perum Perumnas, sedangkan saham Seri A tetap dimiliki oleh pemerintah. Menurutnya, dengan bergabungnya dengan holding justu akan memperkuat posisi perseroan dalam rangka menciptakan nilai tambah dan optimalisasi pengembangan bisnis yang akan memberikan dampak bagi masyarakat dan pemerintah.”Dengan terbentuknya holding ,maka akan meningkatkan kapasitas pendanaan, peningkatan capex, peningkatan pendapatan, peningkatan efisiensi biaya, serta menambah laba serta ekuitas," ujar Lukman.

Hal senada juga disampaikan Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPP, M. Aprindy. Bisnis perusahaan tahun ini tidak berubah dan masih menjalankan tujuh lini bisnis. Untuk bisnis properti, lanjutnya, perusahaan saat ini tengah menggarap proyek transit oriented development (TOD) di empat lokasi yakni, di stasiun Juanda Jakarta, stasiun Gubeg Surabaya, stasiun Tanah Abang dan stasiun Maggarai bekerjasama dengan WIKA. “Untuk TOD di Juanda sudah dikerjakan dan tahun ini akan beroperasi,”ujarnya.

Disampaikannya pula, PTPP menargetkan pencapaian kontrak baru pada 2019 sebesar Rp 50,3 triliun, naik 15,66% ketimbang realisasi tahun 2018 yang sebesar Rp 43,49 triliun. Berdasarkan masing-masing lini bisnis PTPP, sektor konstruksi menyumbang kontribusi terbesar dalam target pemasaran, yakni 63%. Sektor konstruksi fokus membangun proyek-proyek PTPP di bidang high rise building, jalan dan jembatan, pelabuhan dan pembangunan dam.

Kemudian, kontribusi dari kontrak baru di lini lainnya secara berturut-turut: sektor engineering, procurement & construction (EPC) yang fokus di bisnis power plant, minyak dan gas (migas) dan tambang menyumbang 12%; PP Properti (PPRO) 9%; PP Presisi (PPRE) 11%; PP Urban 4%, dan sisanya PP Energi.

Menurut Aprindy, PTPP menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 8,7 triliun pada tahun ini. Sedangkan realisasi capex PTPP 2018 sebesar Rp 5,3 triliun. Capex tersebut digunakan untuk proyek-proyek di masing-masing lini bisnis PTPP, di antaranya di sektor infrastruktur, energi, properti, konstruksi, dan EPC.

Aprindy bilang, sumber capex tahun ini berasal dari ekuitas perusahaan dan aksi permodalan lainnya. Salah satu proyek PTPP tahun ini adalah transit oriented development (TOD). PTPP menargetkan pertumbuhan penjualan 15,98% pada 2019 atau menjadi Rp 29,184 triliun dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 25 triliun. Pada tahun ini, PTPP menargetkan laba bersih Rp 2,2 triliun meningkat 16,11% ketimbang realisasi 2018 yang sebesar Rp 1,9 triliun.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…