Sentimen Positif Kinerja Emiten - Laju IHSG Kembali Berada di Zona Hijau

NERACA

Jakarta –Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/1) kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat seiring akan dimulainya perundingan perdagangan Amerika Serikat dan China. IHSG ditutup menguat sebesar 27,71 poin atau 0,43% menjadi 6.464,19. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 8,03 poin atau 0,79% menjadi 1.023,54.

Kata analis Indo Premier Sekuritas, Mino, penguatan indeks ditopang dari berbagai faktor. Dimana sentimen positifnya kalau dari eksternal yaitu optimismisme investor terkait akan dimulainya perundingan dagang antara Amerika dan China serta ekspketasi bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuannya.”Sentimen positif dari internal antara lain menguatnya harga komoditas seperti nikel dan minyak, laporan kinerja emiten serta aksi akuisisi PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), terhadap perusahaan migas di London, Ophir Energy Plc,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham investor asing yang ditunjukkan dengan aksi jual bersih atau "net foreign buy" sebesar Rp14,61 triliun. Frekuensi perdagangan saham pada tercatat sebanyak 427.617 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,18 miliar lembar saham senilai Rp23,83 triliun. Sebanyak 199 saham naik, 211 saham menurun, dan 123 saham tidak bergerak nilainya.

Lima sektor menguat dan lima sektor melemah hingga tutup pasar. Sektor infrastruktur mencetak kenaikan tertinggi, yakni 1,38%. Sektor barang konsumen menyusul dengan kenaikan 1,25%. Sektor tambang menguat 0,85%. Indeks sektor konstruksi mencetak penurunan paling dalam, yakni 0,86%. Sektor industri dasar turun 0,74%. Sedangkan sektor perkebunan turun 0,46%.

BTPN menjadi saham dengan pembelian bersih terbesar asing setelah pembelian oleh Sumitomo Mitsui Rp 14,28 triliun. Pembelian bersih asing juga terjadi pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 333,1 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 122,9 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 87,5 miliar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 62,8 miliar, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Rp 41,9 miliar, dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Rp 37,4 miliar.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat 8,93 poin atau 0,14% ke posisi 6.445,41. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 2,23 poin atau 0,22% menjadi 1.017,75. Kata Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, perjalanan kenaikan IHSG belum berakhir mengingat posisi saat ini masih di bulan awal tahun 2019.

Sementara itu, pola cenderung naik (uptrend) yang telah terbentuk cukup kuat ditopang oleh arus modal asing atau "capital inflow" yang masih terus deras mengalir.”Ini menunjukkan bahwa potensi untuk dapat meraih tingkat tertinggi sepanjang masa yang baru semakin terbuka lebar, yang tentunya juga ditunjang oleh sisi fundamental perekonomian yang kuat," ujar William.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…